BALAS BUDI sang KURA-KURA

Musim kemarau yang panjang telah datang. Sudah hampir dua bulan lamanya hujan tak turun ke bumi.Sehingga panasnya terik matahari membakar permukaan tanah hingga melukis celah-celah kecil di atasnya. Dalam teriknya matahari yang panas,si turtle kura-kura berjalan lambat. Dia lewati tempat demi tempat untuk mencari rumah baru.

Danau biru yang menjadi rumahnya dulu,kini telah kering. Matahari telah memanggang semua air danau hingga menguap,kering,dan habis tak tersisa. Panas terasa semakin membakar,hingga sampailah si turtle kura-kura di sebuah desa di bawah lembah. Desa itu di huni oleh banyak binatang.

Meski kemarau panjang,tapi rumput dan pohon di tempat itu masih tumbuh lebat dan subur. Rasa dahaga dan lapar mulai di rasa oleh turtle kura-kura. Ahirnya dia pun memutuskan untuk singgah di desa itu.."ah..Siapa tahu aku bisa mendapat air dan sedikit makanan".Fikir turtle kura-kura. Tapi setelah dia masuk desa,semua tak sesuai dugaanya. Dia sudah mencoba bertanya ke sana kemari.Berharap mendapat air dan sedikit makanan,tapi tak ada yang perduli.

Dia malah di ejek dan di tertawakan. "woi lihat..!! Ada kura-kura kesasar. Bukanya kura-kura hidup di danau y?Kenapa bisa sampai kesasar ketempat ini?". "mungkin dia lagi jalan-jalan tapi lupa jalan pulang. Tapi dengan langkahnya yang selambat itu,butuh berapa tahun ya untuk sampai rumah?Hahahaha".Para hewan menertawakan dan mengejek kura-kura malang itu. Ahirnya..Turtle kura-kura pun memutuskan untuk keluar dari desa itu. Karena rasa lapar,haus,dan lelah yang sangat,dia pun memutuskan beristirahat.

Dia berteduh di bawah pohon di pinggir desa. Tiba-tiba,datang seekor kelinci menghampirinya. "hai kawan..Sedang apa kau di sini? Apa kau butuh bantuan?".Tanya si kelinci. "oh..Hai kawan..Aku sedang mengembara mencari rumah baru. Danau yang menjadi rumah ku dulu kini telah kering..".Jawab si kura-kura. "kalau boleh tau,siapa nama mu kawan?".Tanya si kelinci dengan ramah. "nama ku turtle,siapa nama mu?".Turtle kura-kura balas bertanya. "nama ku buny kelinci..

Aku tinggal di perkebunan di batas desa ini".Jawab si kelinci yang ternyata bernama buny itu. "sepertinya kau kelelahan,ini ada sedikit roti dan air.Makan lah untuk mengembalikan tenaga mu yang hilang".Kata buny kelinci sambil menyerahkan tas yang dia bawa. "oh,terimakasih buny,kau baik sekali.Kau berbeda dari para penduduk yg ada di desa itu".Kata si turtle kura-kura ketika menerima pemberian buny si kelinci. "yah..

Mereka juga sering mengejek ku dengan sebutan "si muka lumpur" karena pekerjaan ku berkebun,jadi selalu kotor. Tapi tak apalah..Aku tak pernah menganggap serius ejekan mereka..Hehehe..".Kata kelinci. "eh kawan,jika yang kau cari adalah rumah baru,mungkin aku bisa membantu mu..".Kata si buny kelinci lagi. "benarkah..?".Wajah turtle kura-kura terlihat sangat senang. "nah,di sebelah timur lembah ini..Ada sebuah telaga yang luas.Airnya tak pernah kering walau musim kemarau selama apapun.Pergilah kau ke sana..".Kata si buny kelinci memberi petunjuk. "wah terima kasih atas petunjuk mu.Aku berhutang budi pada mu.

Dan ku harap,suatu saat aku bisa membalasnya".Kata turtle kura-kura. Akhirnya..Si turtle kura-kura pun berpamitan pada si buny kelinci. Dia berjalan menuju telaga seperti yang di tunjukan oleh si buny kelinci. Waktu pun cepat berlalu..Hari berganti minggu,minggu berganti bulan,tak terasa musim pun kembali berganti.

Musim kemarau yang panas berganti dengan musim hujan. Waktu itu terjadi hujan yang sangat lebat. Hampir tujuh hari hujan turun tiada henti,dan ahirnya bencana pun datang. Banjir melanda seluruh lembah,menghanyutkan segala yg di lewatinya. Desa pun terendan banjir,banyak korban berjatuhan. Tak terkecuali rumah buny kelinci juga ikut hanyut. Buny kelincipun hampir tenggelam karena dia tidak bisa berenang. Tapi tiba-tiba,si turtle kura-kura sahabatnya datang menolong.

 Dia menyuruh buny kelinci naik di atas punggungnya.Dan si kura-kurapun berenang mencari dataran yang lebih tinggi. Ahirnya..Buny kelincipun selamat dari bahaya.. Nah adek-adek yang manis,dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran. Kita harus saling tolong menolong.Kare apa yang kita tolong hari ini,mungkin bisa ganti menolong kita di saat kita butuh..

DONGENG SEMUT DAN BELALANG YANG MALAS

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya. "Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?" "Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu." Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar. "Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi. Hikmah yang bisa di ambil dari kisah ini adalah...Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

CERITA KELINCI PEMBOHONG

Di sebuah desa yang damai,hiduplah para hewan yang hidup berdampingan dengan tenteram.
Ada gajah,jerapah,rusa,dan masih banyak lagi hewan-hewan lainya.
Mereka hidup bertetangga saling menolong satu sama lain.
Dan di desa itu,ada satu hewan yang terkenal suka membuat ulah,yaitu si rabit kelinci.

Penduduk desa itu hidup dengan damai dan tenteram,tapi terkadang gerombolan monyet yang datang dari hutan sering membuat mereka resah.
Monyet-monyet itu sering menjarah dan merusak kebun-kebun mereka.

Pada suatu pagi yang cerah,tiba-tiba penduduk desa yang tengah sibuk melakukan kegiatanya di kejutkan oleh suara teriakan dari atas bukit.
Suara itu berasal dari rumah rabit kelinci.

"apa yang terjadi pada rabit kelinci?"tanya pak kerbau si tukang kayu.

"aku juga tak tahu,lebih baik kita segera ke sana untuk melihatnya".Jawab jerapah.

"iya..Siapa tahu dia dalam kesulitan dan butuh bantuan kita".Sambung pak landak.

Kemudian merekapun bersama-sama ke rumah rabit kelinci.
Tapi sesampainya di sana,mereka tidak melihat hal yang mencurigakan.

"ada apa rabit?Kenapa tadi kau berteriak? Apa kau dalam kesulitan?". Tanya pak gajah.

"hahaha..Kalian tertipu.
Tidak ada apa-apa,aku bohong pada kalian.Lihat muka kalian..Lucu sekali..Hahahaha..".Kata rabit kelinci tanpa rasa bersalah.

Mendengar penjelasan rabit kelinci,para hewanpun langsung kembali ke rumah mereka masing-masing.
Walau dengan hati menggerutu,tapi mereka sudah maklum karena rabit kelinci memang suka usil.

Tapi selang beberapa lama kemudian,mereka mendengar rabit berteriak lagi.

"tolong..Tolong..! Rumah ku kebakaran..!".Teriak rabit kelinci.

Warga desa pun panik dan berbondong-bondong membawa ember,gayung,dan alat seadanya untuk membantu rabit kelinci memadamkan api.
Tapi..Sesampainya di sana,mereka tidak melihat adanya kebakaran.

"mana yang terbakar rabit?Tadi kau berteriak ada kebakaran..".Tanya pak beruang.

"dapur ku yang terbakar..Hahahaha..Lucu,kalian tertipu lagi..Hahaha..".Kata rabit kelinci tertawa terpingkal-pingkal.

Para hewanpun kembali ke rumah mereka dengan hati kesal dan kecewa.
Rabit kelinci memang keterlaluan kalau membuat ulah.

Warga desa pun kembali melanjutkan kegiatan mereka.
Tapi tak berapa lama,mereka kembali mendengar teriakan rabit kelinci.

"tolong..Tolooong..Para monyet datang menjarah kebun ku..".Teriak rabit kelinci.

"ah..Rabit lagi..Kali ini dia bohong atau benar-benar butuh bantuan?".Kata pak kerbau.

"sudahlah..Lebik baik kita cepat-cepat kesana.
Siapa tau memang para monyet datang,bawa alat apapun yang bisa di buat untuk mengusir mereka".Kata pak gajah.

Dan warga desapun kembali beramai-ramai ke rumah rabit kelinci.
Mereka membawa kayu,cangkul,gancu,dan alat-alat lain untuk membantu mengusir kawanan monyet.
Tapi sesampainya di sana,mereka tidak melihat satu monyet pun.
Yang ada hanya si rabit kelinci yang tertawa terpingkal-pingkal.

Sadar telah di tipu lagi oleh rabit kelinci,merekapun kembali pulang.
Kali ini rabit kelinci benar-benar sudah keterlaluan.
Mereka merasa marah dan jengkel dengan ulah rabit kelinci yang suka berbohong.

Tapi...tak selang berapa lama setelah warga desa kembali kerumah masing-masing,kawanan monyet benar-benar datang.
Mereka menjarah dan merusak kebun rabit kelinci.
Rabit kelinci berteriak-teriak minta tolong,tapi tak ada satupun warga desa yang datang.
Karena ulahnya yang suka berbohong,kini tak ada lagi yang mau percaya padanya.
Dia termakan ulahnya sendiri.

Ahirnya..Para monyetpun pergi setelah menjarah dan merusak kebun rabit kelinci.
Rabit kelinci hanya bisa menangis dan menyesali semua perbuatanya..

Tapi..Penyesalanya kini tak lagi berguna..

Nah adek-adek yang manis..Belajar dari kisah ini,jangan suka berbohong.
Karena jika kalian suka berbohong,tak akan ada lagi yang mau percaya pada kalian..Bahkan ketika kalian berkata benar sekalipun.. :)

CERITA LANDAK DAN KURA-KURA

Di hutan yang rindang, hidup seekor anak landak yang merasa kesepian. Landi namanya. Landi tidak mempunyai teman karena teman-temannya takut tertusuk duri tajam yang ada di badannya. "Maaf Landi, kami ingin bermain denganmu, tapi durimu sangat tajam," kata Cici dan teman-temannya. Tinggallah Landi sendirian. Ia hanya bisa bersedih. "Mengapa mereka tidak mau berteman dan bermain denganku?, padahal tidak ada seekor binatang pun yang pernah tertusuk duriku," gumam Landi. Hari-hari berikutnya Landi hanya melamun di tepi sungai. "Ah, andai saja semua duriku ini hilang, aku bisa bebas bermain dengan teman-temanku", kata Landi dalam hati. Landi merasa tidaklah adil hidupnya ini, selalu dijauhi teman-temannya. Ketika sedang asyik dengan lamunannya, muncullah Kuku Kura-kura. "Apa yang sedang kau lamunkan, Landi?" sapa kuku mengejutkan. "Ah, tidak ada," jawab Landi malu. "Jika kau mempunyai masalah, aku siap mendengarkannya," kata Kuku. Kuku kura-kura kemudian duduk di sebelah Landi. Lalu Landi mulai bercerita tentang masalahnya. "Kau tak perlu khawatir. Aku bersedia menjadi sahabatmu. Percayalah!" kata kuku sambil menjabat tangan Landi. Betapa girangnya hati Landi. Kini ia mempunyai teman. "Tempurungmu tampak begitu berat. Apa kau tidak merasa tersiksa?" tanya Landi. "Oh, sama sekali tidak. Justru tempurung ini sangat berguna. Tempurung ini bisa melindungiku. Jika ada bahaya, aku hanya perlu menarik kaki dan kepalaku ke dalam. Hebat kan? Selain itu aku tak perlu repot mencari tempat tinggal. "Rumahku ini bisa berpindah-pindah sesuai keinginanku", kata Kuku kura-kura sambil mempraktekkan apa yang dikatakannya. Landi landak merasa terhibur. Suatu hari, teman Landi yang bernama Sam Kodok berulang tahun. Semua diundang, termasuk Landi Landak. "Ayo Landi, kau harus datang ke pesta itu," bujuk Kuku kura-kura. "Aku tidak mau karena nanti teman-teman yang lain pasti akan menjauhiku karena takut tertusuk duri," kata Landi dengan sedih. "Jangan khawatir, kau kan tidak sendirian. Aku akan menemanimu. Di sana banyak kue yang lezat dam tentu saja buah apel loh!" Mendengar kata apel, Landi menjadi tergoda. Ia memang sangat menyukai apel. Akhirnya Landi mau juga berangkat bersama Kuku kura-kura. Pesta Sam kodok sangat meriah. Wangi aneka bunga tercium disetiap sudut ruangan. Ada dua meja panjang diletakkan di sisi kiri dan kanan halaman Sam kodok. Di atasnya tersedia berbagai macam kue dan buah-buahan. "Lihat! Di dekat meja ada satu tong sirup apel!, kata Landi". Landi dan Kuku kura-kura memberikan selamat pada Sam kodok. Setelah meniup lilin. Semua bertepuk tangan sambil bernyanyi "Selamat Ulang Tahun". Pada saat berdansa, semua yang diundang menghindar dari Landi landak. Mereka takut tertusuk duri Landi landak. Akhirnya, Kuku kura-kura lah yang menemani Landi berdansa. Tiba-tiba, pesta yang mengasyikkan itu terhenti dengan teriakan Tito. Ia datang sambil berlari ketakutan. "Awas! Serigala jahat datang! Tolong...! Tolong...! Teriaknya dengan napas tersengal-sengal. Semua menjadi ketakutan. Mereka berlarian menyelamatkan diri. Karena tidak bisa berlari, Kuku kura-kura langsung memasukkan kepala dan kakinya ke tempurung rumahnya. Sedangkan Landi Landak segera menggulung tubuhnya menjadi seperti bola. Serigala jahat yang mengejar teman-teman Landi tidak melihat tubuh Landi. Tiba-tiba, "Brukk, aduhhh..." teriak serigala jahat. Ia tertusuk duri tajam Landi Landak. Sambil menahan sakit, Serigala jahat langsung lari tunggang langgang. Maka selamatlah Landi dan teman-temannya. "Hore..! Hore...! Hidup Landi Landak!" semua binatang mengelukan Landi. Landi menjadi tersipu malu karenanya. "Maafkan aku Landi, selama ini aku menjauhimu. Padahal kau tidak pernah menyakitiku. Ternyata duri tajammu itu telah menyelamatkan kita semua," sesal Cici Kelinci. Akhirnya semua yang datang ke pesta Sam Kodok meminta maaf pada Landi Landak karena telah menjauhinya kemudian mereka pun berterima kasih pada Landi Landak karena telah melindungi mereka dari serigala jahat. Kini, Landi Landak tidak merasa kesepian lagi. Teman-temannya tidak takut lagi akan durinya yang tajam. Bahkan mereka merasa aman jika Landi berada di dekat mereka. *ENGLISH VERSION*
In the lush green forest, lived a young hedgehog who feel lonely. Landi name. Landi has no friends because his friends fear that there is a sharp thorn in the body. "Sorry Landi, we want to play with, but durimu very sharp," said Cici and his friends. Stay Landi alone. He could only grieve. "Why do not they want to be friends and play with me?, But no animal has ever been punctured thorns," muttered Landi. The following days Landi just daydreaming on the river. "Ah, if only my thorns is lost, I can freely play with my friends," said Landi in the liver. Landi felt it was unfair life is, always shunned his friends. While I was engrossed in his thoughts, came Nails Turtles. "What are you lamunkan, Landi?" hello nail surprising. "Ah, no," said Landi shame. "If you have a problem, I'm ready to listen," said Nail. Nails turtles then sat next Landi. Then Landi began to talk about the problem. "You do not have to worry. I'm willing to be your friend. Believe!" Nail said as he shook hands Landi. What a joy liver Landi. Now he has a friend. "Tempurungmu seem so heavy. Did not you feel miserable?" asked Landi. "Oh, absolutely not. Precisely shell is very useful. Shell could protect me. If there is danger, I just need to pull the legs and head inside. Wonderful is not it? Other than that I do not need to find a place to stay. "My house could move on my terms, "said the tortoise nails while practicing what he said. Landi urchins amused. One day, a friend named Sam Beetle Landi birthday. All are invited, including Landi Hedgehog. "Come Landi, you must come to the party," persuaded nails tortoise. "I do not want to because then other friends will definitely stay away for fear of   thorn, "Landi said sadly." Do not worry, you're not alone. I'll company. There are many delicious cakes dam loh course apples! "Hearing the word apple, Landi be tempted. He was very fond of apples. Finally Landi would also depart with nails tortoise. Sam frog party very festive. Fragrance of many flowers wafted in every corner of the room. There were two long tables placed on either side of the page Sam frog. On it available a variety of pastries and fruits. "Look at the table there is a barrel of apple syrup!, Landi said." Landi and Nails turtles congratulate Sam frogs. After blowing out candles. All clap while singing "Happy Birthday". At the dance, all are invited to avoid Landi hedgehog. They fear thorn Landi hedgehog. Finally, nails tortoise who Landi accompany dancing. Suddenly, a fun party was interrupted by cries Tito. He came running scared. "Look out! Evil wolf coming! Help ...! Help ...! Cried, breathless. All be terrified. They ran to save themselves. Due could not run, nails tortoise directly enter head and legs into his shell. While Landi Hedgehog immediately curled into a ball. Big bad wolf chasing friends Landi Landi did not see the body. Suddenly, "Brukk, aduhhh ..." shouted the big bad wolf. He was a sharp thorn Landi Hedgehog. While the pain, evil wolves ran helter-skelter. So safe! Landi and his friends. "Hurray ..! Hooray ...! Living Landi Hedgehog!" all animals mengelukan Landi. Landi be embarrassed by it. "I'm sorry Landi, I've been away from you. Though you never hurt me. Apparently tajammu thorn that has saved us all," regrets Cici Rabbit. Finally, all that came to the party to apologize to Sam Frog Landi Hedgehog because they had been away from her then Landi Hedgehog thanked for protecting them from the big bad wolf. Now, Landi Hedgehog does not feel lonely anymore. Her friends no longer be afraid of sharp thorns. Even if they feel safe Landi near them.

DONGENG KERA DAN BUAYA PENIPU

Momon adalah seekor kera yang periang dan baik hati.
Dia ramah dan suka menolong siapa saja.

Pada suatu hari,momon ingin berkunjung ke tempat pak buaya sahabat lamanya.
Karena tempat yang di tuju sangat jauh,maka pagi-pagi sekali momon berangkat dari rumahnya.
Tak lupa dia juga membawa bekal untuk perjalanan jauhnya.

Di lain tempat..pak buaya sedang merasa sangat gembira.
Dia baru saja di beritahu isterinya,bahwa dia telah hamil.
Maka pagi itu pak buaya mengajak isterinya jalan-jalan berenang menyusuri sungai.

"Mulai sekarang biar bapak saja bu yang berburu mencari makanan,ibu istirahat saja yang cukup demi keselamatan anak kita".kata pak buaya.

"Tak usah di beri tahu aku juga sudah tahu pak.
Itu kan memang tugas mu".jawab bu buaya.

Bu buaya memang bersifat manja,seringkali dia membuat pak buaya kerepotan dengan segala tingkah dan kemauanya.
Tapi karena cintanya,pak buaya hanya bisa ngalah saja menurutinya.

"pak..aku mau makan hati kera.
Sepertinya aku ngidam..".kata bu buaya.

"Waduh..harus mencari kemana bu?
Kan di daerah rawa ini tidak ada kera".jawab pak buaya.

"Aku tak mau tau pak..ini demi anak mu.
Pokoknya kamu harus dapat kalau kau memang benar-benar mencintai ku dan calon anak mu ini".rengek bu buaya memaksa.

"Baiklah kalau begitu,ibu pulang saja dulu ke rumah.
Tunggu bapak pulang,bapak akan berusaha mencari hati kera yang ibu minta".kata pak buaya.

Ahirnya pak buaya pun menyusuri sungai,sedang bu buaya pulang ke rumahnya.
Sudah jauh pak buaya berenang,tapi tak satupun kera dia temui.

Karena kelelahan,pak buaya pun beristirahat di pinggir sungai di bawah sebuah pohon.
Tanpa di duga,dia berpapasan dengan si kera yang dalam perjalanan menuju rumahnya.

"Wah..buaya..!!
Tepat sekali,baru saja aku mau ke rumah mu.
Malah kita bisa berjumpa di sini".seru si kera.

"Momon sahabat ku..aku cuma jalan-jalan saja.
Kebetulan aku sedang istirahat karena lelah..".kata pak buaya dengan gembira karena bertemu sahabat lama.

"Kalau begitu kamu naik saja ke punggung ku,kita ke rumah ku sama-sama".kata pak buaya lagi.

Kera pun naik ke punggung pak buaya,dan pak buaya pun mulai berenang menyusuri sungai.

Tapi waktu tiba di tengah-tengah sungai,pak buaya teringat pada permintaan isterinya.
Timbul niat jahat dalam hatinya untuk menghianati kera sahabatnya itu.

Sewaktu mereka tiba di sebuah sungai yang luas dan tenang,pak buaya tiba-tiba berheti.

"Ada apa buaya?
Kenapa kau tiba-tiba berhenti?".tanya kera heran.

"Ma'af kera sahabat ku..ini bukan masalah pribadi antara kita,tapi terpaksa aku akan memakan mu"kata pak buaya.

Kera terkejut mendengar jawaban itu,tapi dia berusaha tenang menutupi rasa takutnya dan berusah mencari akal untuk lolos.

"Oh..kalau cuma itu masalahnya,tak apa.
Aku rela kau makan wahai sahabat ku.
Tapi alangkah baiknya kau ceritakan dulu kenapa tiba-tiba kau ingin memakan sahabat lama mu ini.
Biar aku tak mati penasaran..".kata kera datar seakan tak terjadi apa-apa.

"Kau tak marah pada ku mon?
Kau tidak takut mati?".tanya pak buaya heran.

"Kalo memang aku harus mati demi sahabat ku,aku malah senang.
Kenapa aku harus takut?
Sekarang ceritakan apa masalah mu sehingga tiba-tiba saja kau ingin memakan sahabat lama mu ini..".kera bersiasat.

Ahirnya pak buaya pun menceritakan tentang isterinya yang sedang hamil dan ingin sekali memakan hati kera.
Si kera mendengarkan dengan seksama semua cerita dari pak buaya,dan ahirnya munculah sebuah ide dalam otaknya.

"Jadi cuma itu masalah mu?
Kalau kau ingin memakan hati ku,sebenarnya kau tak perlu membunuh ku.
Andai kau minta saja,pasti akan ku berikan tanpa harus membunuh ku".kata kera.

"Wah..benarkah itu?".buaya kegirangan.

"Tapi sayang sekali wahai sahabat ku..".kata kera lagi.

"Sayang kenapa wahai kera?".tanya buaya penasaran.

"Tadi pagi karena terburu-buru ingin ketempat mu,aku lupa membawa hati ku.
Jadi hati ku tertinggal di rumah.
Andai kau membunuh ku,kau pun tak akan menemukan hati itu,dan usaha mu sia-sia karena kau tak juga mendapat hati kera".kata kera.

"Benarkah begitu?
Jadi sekarang harus bagaimana?".tanya pak buaya.

"Begini saja..kau antar aku kembali ke tempat kita bertemu tadi.
Terus aku akan pulang dulu untuk mengambil hati ku,dan nanti aku akan kembali menemui mu untuk memberikanya padamu".kata kera meyakinkan.


Buaya berfikir sejenak..
"Kalau begitu baiklah..aku akan antar kau kembali".kata pak buaya kemudian.

Lalu pak buaya pun berenang kembali menuju tempat dia bertemu si momon kera.
Hatinya di liputi rasa gembira karena dia akan mendapat hati kera yang di minta isterinya.

Ahirnya merekapun tiba.
Tapi setelah sampai pinggir sungai,si kera langsung melompat dan naik ke atas pohon.
Dan dari atas pohon si kera berteriak pada buaya...

"Woi..dasar buaya bodoh..!!
Hati ku tak pernah tertinggal,dia selalu kubawa.
Gampang sekali kau di bohongi...dasar buaya penipu..!!
Enak saja mau memakan ku..mulai sekarang,persahabatan kita putus".teriak kera dari atas pohon.


Kemudian kera pun pergi dengan bergelantungan dari satu pohon ke pohon yang lain.
Sedangkan pak buaya hanya dapat terpaku menyadari kesalahanya.

Kini dia kehilangan sahabat baiknya dan hati kera juga tak dia dapatkan...

Pak buaya hanya dapat menyesali tindakan bodohnya pada sahabatnya sendiri yang kini tak mungkin kembali lagi...

DONGENG KANCIL,GAJAH DAN LANGIT RUNTUH

pagi itu,si kancil berjalan-jalan dalam hutan seperti hari biasa.
Sambil sesekali berhenti memakan rumput-rumput hijau yang di lewatinya.
Kancil adalah binatang yang terkenal gesit dan lincah,hingga membuat sifatnya terkesan tidak sabaran.

Belum lama kancil berkeliling hutan,tiba-tiba langit mendadak gelap gulita.
Mendung yang hitam dan tebal di sertai angin kencang serta kilat dan halilintar mengubah langit yang tadinya cerah menjadi suram.

"wah..sepertinya akan adai badai,aku harus segera pulang".kata kancil dalam hati.

Si kancil pun segera berlari dengan kencang.
Tubuhnya yang kecil membuat gerakanya lincah dan gesit.
Dia melompati semak,batu,dan ranting pohon yang menghalangi jalanya.

Tapi tiba-tiba...ketika si kancil melompati sebuah ranting pohon yang melintang,dia terperosok dalam sebuah lubang.

"Grussaaakk...!!".terdengar suara tubuh si kancil terperosok dan terjatuh dengan keras.

Ternyata si kancil terjatuh dalam sebuah lubang jebakan,mungkin para pemburu yang membuat perangkap itu.

Dengan susah payah si kancil berusaha keluar,tapi karena tubuhnya yang kecil dia tetap tak bisa keluar.
Lubang itu terlalu dalam untuk tubuhnya yang kerdil.
Setelah mengerahkan semua tenaga dan akalnya,ahirnya si kancil menyerah karena kelelahan.

Ketika si kancil sedang beristirahat,tiba ada gajah lewat dan menengok dalam lubang.

"Wah..wah..wah..kasian betul.
Si kancil yang terkenal banyak akal dan pandai menghindar,terlihat tak berdaya terjebak dalam lubang.hahaha..".kata gajah dengan nada mengejek.

"Woi gajah..siapa yang bilang aku terjebak?".kancil berkata pada gajah.

"Wah..masih mau berkelit..sudah jelas-jelas kamu terjebak dalam lubang dan tak bisa keluar kan?hahaha..".si gajah masih tetap mengejek.

"Gajah..sebenarnya aku yang harusnya kasihan sama kamu".kata si kancil membuat muslihat.

"Kasihan pada ku? Memang aku kenapa? Aku baik-baik saja..".jawab gajah heran.

"Begini gajah..sebenarnya ini kabar rahasia,yang hanya hewan-hewan terpilih saja yang boleh tau".kata kancil.

"Kabar rahasia apa maksud mu cil? Kau mau mencoba menipuku kan?".gajah mulai bimbang.

"Kamu mau percaya atau tidak,itu terserah kamu.
Tapi karena aku masih menganggap mu sebagai sahabat,dengan suka rela aku akan kabarkan rahasia ini pada mu".kata kancil berlagak cuek.

"Begini gajah,apa kamu tau..? Bahwa sebenarnya hari ini langit akan runtuh..makanya aku bersembunyi di lubang ini".kata kancil.

"Hah? Langit akan runtuh?
Yang benar saja kamu cil..".jawab gajah kaget.

"Husstt..jangan keras-keras.
Nanti ada yang mendengar.
Coba kamu lihat langit itu..sepertinya sebentar lagi sudah akan runtuh.
Kalau kau ingin selamat juga,cepat masuk ke lubang ini bersama ku.
Lubang ini masih muat kalau cuma untuk kita berdua".bujuk si kancil.

Gajah pun melihat ke arah langit,terlihat awan hitam yang bergumpal-gumpal dan kilat yang menyambar-nyambar.

"Mungkin benar kata si kancil,langit benar-benar akan runtuh".fikir si gajah dengan wajah pucat karena ketakutan.

Tanpa fikir panjang,si gajah pun langsung melompat ke dalam lubang bersama si kancil.

Dia menggigil ketakutan dan menutup mata dengan kedua telinganya yang lebar.
Si kancil hanya tertawa geli melihat tingkah si gajah yang besar badan tapi kecil otaknya,hingga mudah di tipunya.

Setelah beberapa saat menunggu dalam lubang,langit yang tadinya gelap kembali terang.
Ternyata tak jadi turun hujan badai.
Melihat situasi yang aman,si kancilpun berkata pada gajah.

"Hai gajah..bolehkah aku naik ke punggung mu agar aku bisa keluar untuk melihat situasi,apakah langitnya jadi runtuh hari ini atau tidak..
Nanti kalau keadaanya aman,akan aku beritahu pada mu".kata kancil.

"Terserah kau saja,aku tak mau ke atas.
Aku merasa lebih aman di sini".jawab gajah dengan tetap menutup matanya dengan telinganya.

Tanpa menunggu aba-aba,si kancil pun langsung melompat ke punggung gajah kemudian meloncat keluar dari lubang.

Kancil merasa lega ahirnya dia bisa keluar dari lubang itu.
Ahirnya setelah di rasa keadaan aman,kancil pun berteriak pada gajah.

"Hai gajah..ternyata langitnya tak jadi runtuh hari ini,kau boleh keluar sekarang..
Kau sudah aman..".teriak kancil.

Mendengar teriakan kancil,si gajahpun mulai membuka mata dan mendongak kan kepalanya.
Di lihatnya langit kembali cerah dan awan hitam yang bergumpal telah hilang.

Setelah yakin situasi memang aman,si gajah pun keluar dari lubang.
Dengan badanya yang tinggi dan besar,bukan hal sulit baginya untuk keluar dari lubang itu.

Setelah melihat si gajah berhasil keluar dari lubang,si kancilpun lalu pergi meneruskan perjalananya.
Sepanjang perjalanan,si kancil tertawa sendiri karena geli dengan gajah yang bisa juga di tipunya.

Dan lagi-lagi..si kancil lolos dari bahaya kali ini...

KISAH PETANI DAN ANAK HARIMAU

Pada zaman dahulu kala di dataran tanah jawa,pulau jawa masih di liputi hutan belantara yang lebat.
Jumlah manusia yang menghuni pulau jawa kala itu masih sedikit.
Hingga mereka hidup berpencar ke segala penjuru dengan berkelompok untuk membangun peradaban.

Al-kisah ada sebuah desa kecil yang sangat subur.
Desa itu terletak di tengah-tengah persawahan.
Itu berguna agar desa mereka tidak langsung berbatasan dengan hutan,hingga mereka aman dari hewan-hewan buas yang berkeliaran.

Dan sawah-sawah mereka berbatasan langsung dengan hutan.
Maka ketika mereka menggarap sawah,mereka juga harus waspada dari bahaya sergapan hewan buas.
Di antara hewan-hewan buas yang paling di takuti adalah harimau,karena sudah sering memakan korban.

Di desa itu tinggalah seorang kakek terkenal baik hati dan ramah yang bernama ki maulaya.
Para warga desa sangat segan dan mengagumi beliau.
Bukan hanya karena keramahanya,sifatnya yang arif dan bijaksana sering di jadikan patokan ketika ada perselisihan.
Itu bukan suatu hal yang aneh,karena ki maulaya adalah seorang penyiar agama.
Beliau datang ke desa itu untuk menyebarkan ajaran islam yang beliau bawa.
Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan,tapi beliau juga memberi contoh teladan dengan tingkah laku.

Pada suatu pagi ki maulaya berangkah ke sawah seperti hari biasa.
Dia membawa cangkul dan sebungkus bekal.

Sesampainya di sawah,ki maulaya pun melakukan kegiatan seperti biasa.
Dan ketika hari beranjak sore,ki maulaya pun bersiap pulang.

Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya,ki maulaya terhenti oleh suara yang di dengarnya.
Itu adalah suara binatang yang dia faham betul,dan sepertinya binatang itu sedang dalam masalah dan butuh pertolongan.

Ki maulaya pun mencari dari mana suara itu berasal.
Dan dia pun menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau yang terjebak tak bisa keluar.

Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakanya,diapun tertegun sejenak.
Terjadi pergulatan dalam batinya.
Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya,tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya.

Ahirnya setelah beberapa saat terpaku,ki maulaya dapat menekan rasa takutnya.
"Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula.
Bismillahirrohmanirrohim..".gumamnya meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.

Di keluarkanya satu persatu anak harimau itu,setelah semua terangkat dia pun naik keluar dari lubang itu.
Tapi baru saja dia sampai di atas,tiba-tiba dari semak belukar keluar seekok harimau yang sangat besar.
Harimau itu adalah induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.

Ki maulayapun gemetar dan berkeringat dingin,rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya.
Tapi dia mencoba mengendalikan diri,yang ada di fikiranya saat itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta.

Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
"Aku tak berniat menyakiti anak-anak mu.
Aku hanya mencoba menolong mereka".katanya dengan bibir bergetar.
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakan ku?
Kalau itu kehendak mu,aku ikhlas jadi santapan mu.
Tapi dengan satu perjanjian..jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku,sebagai balasan aku selamatkan keturunan mu hari ini".kata ki maulaya pada harimau itu.

Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya.
Harimau itu hanya mendekatinya sambil mengendus-endus ki maulaya,lalu dia pergi membawa anak-anaknya.
Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu,ki maulayapun meneruskan perjalanan pulang.

Konon setelah kejadian itu,ki maulaya dan harimau menjadi sahabat.
Harimau itu sering menunggui ki maulaya ketika di sawah,menjaganya dari bahaya hewan-hewan buas di hutan.

Dan ketika ki maulaya mengadakan sebuah acara,pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan pintunya.
Rusa itu tidak mati,hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi bisa lari.
Dan ki maulaya tahu kalau itu adalah kiriman dari si harimau sahabatnya.

Sampai ketika ki maulaya sudah wafat,terkadang para warga masih sering melihat harimau yang berkunjung ke rumah ki maulaya.
Harimau itu hanya duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan.

Entah itu induk harimau yang menjadi sahabat ki maulaya dulu atau anak turunya.
Tapi yang pasti..anak cucu ki maulaya tak lagi heran jika pagi-pagi membuka pintu,mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran.

Dan sebagaimana perjanjian ki maulaya dan induk harimau,anak cucu dan keturunan ki maulaya tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh harimau.

Dan apa yang di yakini ki maulaya kini terbukti..
"Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula".

Dan ini bisa memberi contoh pada kita,jangan ragu untuk menyebar kebaikan.
Bahkan pada musuh mu sendiri...

ASAL USUL TANDUK RUSA

Al kisah..dahulu kala sebenarnya rusa tidak bertanduk.
Melainkah anjinglah yang memiliki tanduk.
Anjing dan rusa adalah sahabat karib,mereka telah bersahabat dari kecil.
Tapi setelah mereka beranjak dewasa,mereka berpisah untuk mengembara ke tempat tujuan masing-masing.

Bertahun-tahun telah berlalu.
Waktu itu musim kemarau panjang.
Para hewan mengembara untuk mencari makanan dan persediaan air.
Sungai banyak yang kering,dan tumbuhan serta pohon banyak yang mati.
Dan salah satu hewan yang mengembara mencari sumber air adalah si rusa yang kini sudah mempunyai isteri.
Dua pasangan itu mengembara ke banyak tempat hanya demi mencari air yang tersisa.
Sudah banyak tempat yang mereka datangi,tapi mereka belum mendapat hasil,air yang mereka cari belum mereka temukan.

Ahirnya mereka mendengar kabar dari kawanan banteng yang lewat,bahwa di telaga bawah bukit masih ada sumber air tersisa.

Lalu pasangan itupun menuju telaga yang di maksud kawanan banteng,dan mereka menemukan sebuah telaga luas yang penuh oleh air.

Tapi ketika mereka sampai di sana,telaga itu sudah penuh oleh binatang-binatang lain yang juga memiliki tujuan yang sama.

Lalu pasangan itupun mulai menuruni bukit menuju tepi telaga.
Tapi tiba-tiba isteri si rusa berhenti,dia mencolek punggung suaminya.

"Hai suami ku..apakah kau tau siapa yang baru datang itu?"tanya isteri rusa.

Si rusa pun melihat ke arah yang di tunjuk isterinya.
Di lihatnya si anjing sahabat lamanya sedang menuruni bukit juga menuju telaga.

"Oh..dia si anjing sahabat lama ku.
Kami sudah lama tidak bertemu.
Memang ada apa isteri ku?".tanya si rusa.

"Lihatlah..betawa gagahnya dia.
Tanduknya sungguh indah dan mempesona.
Tanduknya yang kokoh membuatnya terlihat sangat jantan".jawab rusa betina kagum.

Melihat si rusa,si anjing pun menghampiri sahabat lamanya itu.

"Hai rusa..lama kita tidak berjumpa.
Sedang apa kau di sini?".tanya si anjing menyapa.

"Yah..kira-kira sudah hampir empat tahun kita tidak berjumpa kawan.
Sama seperti kamu,aku dan isteri ku kemari untuk mencari air.
Kau kan tahu sendiri,sekarang ini makanan dan air menjadi barang langka yang susah di dapat."jawab rusa.

Setelah bercakap-cakap untuk beberapa lama,mereka pun lalu menuju telaga untuk minum air.
Setelah minum,mereka berpencar mencari tempat istirahat masing-masing.

"Hai suami ku,kemana teman mu tadi pergi?".tanya isteri si rusa.

"Dia sedang istirahat di bawah pohon itu".jawab si rusa sambil menunjuk pohon tempat si anjing istirahat.

"Ayo kita kesana juga,kita istirahat bersama-sama dia".pinta si rusa betina.

"Kau ini kenapa?
Semenjak ketemu anjing,tingkah mu jadi aneh.
Apa kau suka dengan dia?".rusa menggerutu karena mulai cemburu.

"Bukan begitu suami ku..aku cuma senang melihat tanduknya yang sangat indah.
Membuatnya terlihat sangat gagah..".jawab si rusa betina.

"Apakah menurut mu aku kurang gagah?
Apakah dia lebih gagah dari ku?".tanya si rusa mulai jengkel.

"Bukan begitu suami ku...aku cuma membayangkan kalau kau punya tanduk seperti dia,pasti kau akan terlihat lebih gagah".jawab rusa betina merayu.

"Baiklah kalau itu mau mu..aku akan ke sana dan mencari siasat untuk mendapatkan tanduk itu".kata si rusa.

Ahirnya..karena termakan rayuan isterinya,si rusa pun berniat menghianati anjing sahabatnya.
Dia pun menghampiri anjing yang sedang istirahat untuk menjalankan tipu muslihatnya.

"Hai anjing sahabat ku..isteri ku ingin sekali melihat kita lomba lari".kata rusa.

Karena tak mau mengecewakan kawan lamanya,anjing pun menyanggupi ajakan si rusa.

Dan ahirnya mereka pun berlomba dengan di saksikan oleh rusa betina.
Tapi karena tanduknya yang berat,anjing kalah dalam perlombaan itu.
Dan tentu saja si anjing agak kecewa dengan kekalahanya.

"Anjing kawan ku..kau kalah karena tanduk yang kau bawa terlalu berat.
Supaya adil..bagaimana jika aku yang gantian membawa tanduk itu dan kita ulangi berlomba lagi".kata si rusa.

Tanpa rasa curiga sedikitpun,anjing menyan.ggupi saran si rusa.
Anjingpun melepas tanduknya dan di pakaikan pada si rusa.

Dan perlombaan pun di lakukan ulang.
Kali ini si rusa betina yang memberi aba-aba.
Dan pada hitungan ketiga,si anjing pun berlari dan melesat dengan cepat.
Begitu pula si rusa,dia pun berlari dengan cepat.
Tapi dia berlari ke arah yang sebaliknya.

Anjing belum sadar akan siasat si rusa.
Merasa tak terkejar anjing pun semakin kencang berlari karena dia senang akan menang lomba.
Tapi ketika dia menoleh untuk melihat si rusa,dia tak melihat rusa ada di belakangnya.

Sadar bahwa dia telah di tipu,anjingpun lalu berbalik arah untuk mengejar rusa.
Tapi rusa sudah terlalu jauh berlari karena rusa adalah binatang yang gesit dan lincah.

Ahirnya anjing pun kehilangan tanduk indahnya karena di tipu oleh kawan baiknya sendiri.

Dan perseteruan anjing dan rusa ini berlangsung hingga sekarang.
Tiap anjing melihat rusa,pasti dia akan langsung mengejarnya.
Untuk mengambil kembali tanduk yang menjadi hak miliknya...

PAMAN ALFRED DAN 3 EKOR RAKUN (UNCLE ALFRED AND 3 TAIL raccoon)

Di sebuah peternakan yang luas, tinggal seorang peternak yang bernama Alfred. Ia lebih sering di panggil Paman Alfred oleh tetangga di sekitarnya. Setiap hari pekerjaannya memerah susu sapi dan memberi sapi-sapinya makan, membabat rumput-rumputan untuk makanan sapi, kemudian memberi makan ternak-ternaknya yang lain. Selain itu juga membersihkan ladang jagung dan gandumnya. Setelah semuanya selesai, Paman Alfred berkeliling ladang dan peternakannya, melihat apakah ada pagar-pagar yang rusak atau tidak. Sore menjelang malam hari, Paman Alfred merasa punggungnya sakit dan pegal semua. Setelah makan malam, ia segera tidur karena badannya sudah sangat lelah. Ia menghempaskan badannya di tempat tidurnya yang besar dan empuk. "Saya sangat lelah," keluhnya. Tidak lama kemudian, Paman Alfred tertidur. Di tengah tidurnya, ia tiba-tiba terbangun mendengar ada suara sesuatu dari atap loteng rumahnya. Paman Alfred merasa terganggu tidurnya. Ia segera mengenakan sendal dan mengambil senter. Paman Alfred berjalan menaiki tangga menuju atap lotengnya. Setelah membuka pintu lotengnya, paman Alfred sangat terkejut sampai hampir terjatuh ke belakang. Ia melihat 3 ekor rakun yang sedang bernyanyi. Karena kesalnya, ia berteriak, "Diam..!", 3 rakun tersebut tetap bernyanyi, walaupun sudah diusir. Akhirnya, paman Alfred kembali ke kamarnya. Ia mencoba untuk melanjutkan tidurnya. Esok harinya, ia mengalami hal yang sama dengan kemarin. Paman Alfred akhirnya membeli racun pengusir rakun. Ketika malam hari, Paman Alfred kembali mendengar rakun-rakun tersebut bernyanyi. Rakun-rakun tersebut tidak mau menyentuh makanan yang diberikan Paman Alfred. Mereka tahu kalau makanan tersebut sudah diberi racun. Paman Alfred naik ke loteng. Ia berteriak-teriak menyuruh rakun-rakun itu berhenti menyanyi. Ia juga melempar rakun-rakun itu dengan sendalnya. Rakun-rakun itu mengelak sambil terus bernyanyi mengejek Paman Alfred. Keesokan harinya. Paman Alfred pergi ke perpustakaan. Ia mencari buku cara mengusir rakun. Setelah hampir satu jam, buku yang dicarinya berhasil ditemukan. Di buku tersebut tertulis cara mengusir rakun adalah dengan membunyikan suara yang bising, misalnya dengan radio dan lainnya. Setelah sampai di rumah, Paman Alfred menyiapkan radio tuanya. Ia memasukkan kaset lagu rock ke dalam radiotapenya. Malam harinya, ia memasang radio tersebut di loteng. Ia mencoba untuk tidur tetapi rasa penasaran membuat Paman Alfred ingin melihat keadaan di loteng. Ia kembali terkejut melihat rakun-rakun tersebut masih ada di loteng. Mereka bahkan tidak hanya menyanyi. Mereka juga menari-nari mengikuti musik. Habis sudah kesabaran Paman George. Mukanya menjadi merah karena kesal, setelah mematikan radio ia berteriak sekeras-kerasnya. "Diaammmm!", teriak Paman Alfred. Setelah agak reda kekesalannya, Paman Alfred berkata, "Aku punya tawaran untuk kalian, bagaimana kalau kita tukar tempat?, kalian boleh menempati kamarku sebagai tempat kalian", ujar Paman Alfred kepada rakun-rakun itu. Rakun-rakun itu setuju. Esok malam mereka menempati kamar Paman Alfred, sedang Paman Alfred tidur di loteng. Setelah menyanyi dan menari akhirnya rakun-rakun itu tertidur di kamar Paman Alfred. Paman Alfred yang sudah sangat lelah tidak memikirkan lagi tempat tidurnya. Ia tertidur lelap di loteng. Saking lelapnya, Paman Alfred bermimpi tentang rakun, ia bernyanyi dalam mimpinya, persis seperti nyanyian yang di nyanyikan oleh 3 rakun. Tiga rakun yang tidur di kamar Paman Alfred terbangun, mereka merasa terganggu dan takut mendengar suara yang berasal dari loteng. Mereka segera berlarian keluar rumah dan akhirnya mereka tidak pernah datang lagi ke rumah Paman Alfred. Akhirnya sejak saat itu, Paman Alfred bisa tidur dengan nyenyak setelah bekerja seharian.
                   
                                                       *ENGLISH VERSION*

In an extensive farm, lived a farmer named Alfred. He is more often on call Uncle Alfred by neighbors. Every day job milking cows and give the cows eat, chop grasses for cattle food, then feed his cattle to another. In addition, cleaning the corn and wheat fields. Once everything is finished, Uncle Alfred and farm fields around, see if there are fences that are damaged or not. Afternoon and early evening, Uncle Alfred felt his back pain and sore. After dinner, he immediately sleep because the body is very tired. He threw his body on the bed huge and soft. "I'm very tired," she said. Not long after, Uncle Alfred asleep. In the middle of her bed, she suddenly woke heard the sound of something from the roof of the attic of his house. Uncle Alfred was troubled sleep. He was immediately put on sandals and take a flashlight. Uncle Alfred walked up the stairs to the roof of the attic. After opening the door of his attic, uncle Alfred was very surprised to get nearly fell backwards. He saw 3 raccoon tails are singing. Because upset, he yells, "Shut up ..!", 3 raccoon is still singing, though already evicted. Finally, back to his uncle Alfred. He tried to continue his sleep. The next day, he experienced the same thing yesterday. Uncle Alfred finally bought poison raccoon repellent. When the night, Uncle Alfred raccoon-raccoon again heard the singing. Raccoon-raccoon does not want to touch the food given Uncle Alfred. They know that food has been given poison. Uncle Alfred went upstairs. He was yelling raccoon-raccoon stopped singing. He also threw a raccoon-raccoon with sandals. Raccoon-raccoon was evasive while continuing to sing mocking Uncle Alfred. The next day. Uncle Alfred went to the library. He was looking for a book how to repel raccoons. After nearly an hour, looking for books that have been found. In the book written how to repel raccoons is to mute the noise, such as radios and more. After I got home, Uncle Alfred old radio set. He put the tape into his radio tape rock song.   At night, he put the radio in the attic. He trying to sleep but curiosity makes Uncle Alfred would like to see the situation in the attic. He was surprised to see a raccoon-raccoon was still there in the attic. They just do not even sing. They also danced to the music. Uncle George had had patience. His face reddened by the upset, after turning off the radio he screamed bloody murder. "silent...!!!!" Shouted Uncle Alfred. After a little frustration subsided, Uncle Alfred said, "I have an offer for you, why do not we exchange places?, You may take my room as your place," said Uncle Alfred to the raccoon-raccoon that. Raccoon-raccoon agreed. Tomorrow night the rooms they occupy Uncle Alfred, Uncle Alfred was sleeping in the attic. After singing and dancing raccoon-raccoon finally fell asleep in the room Uncle Alfred. Uncle Alfred is already very tired not thinking anymore of his bed. He fell asleep in the attic. So lelapnya, Uncle Alfred dreaming about raccoons, he sang in his dream, just like the song sung by 3 raccoon. Three raccoons sleep in a room that Uncle Alfred woke up, they get annoyed and afraid to hear sounds coming from the attic. They soon ran out of the house and eventually they never came back to Uncle Alfred. Finally, since then, Uncle Alfred able to sleep well after working all day

DONGENG TIGA BABI DAN SERIGALA (MYTH THREE PIG AND WOLVES)

Dahulu kala, hiduplah seekor Ibu Babi dengan 3 orang anaknya. Anak yang sulung sangat malas dan mengabaikan pekerjaannya. Anak yang tengah sangat rakus, tidak mau bekerja dan kerjanya hanya makan. Anak bungsunya tidak seperti kakaknya, ia anak yang rajin bekerja. Suatu saat Ibu Babi berkata kepada anak- anaknya, "Karena kalian sudah dewasa, kalian harus hidup mandiri dan buatlah rumah masing-masing".

Si bungsu berpikir rumah seperti apa yang akan didirikannya. Si sulung tanpa mau bersusah payah membuat rumahnya dari jerami. Si bungsu berkata, "Kalau rumah jerami nanti akan hancur bila ada angin atau hujan". "Oh iya ya! Kalau begitu aku akan membuat rumah dari kayu saja, supaya kuat jika ada angin", kata si tengah. Setelah selesai si bungsu kembali berkata, "kalau rumah kayu walau tahan angin tetapi akan hancur jika dipukul".

Si kakak menjadi marah, "Kau sendiri lambat membuat rumah dari batu batamu itu, jika hari telah sore serigala akan datang." Si bungsu bertekad akan membuat rumah dari batu-bata yang kuat yang tidak goyah dengan angin atau serangan serigala. Malampun tiba, pada saat bulan purnama, si bungsu telah selesai.

Esok harinya, si bungsu mengundang kedua kakaknya, lalu mereka pergi ke rumah ibu Babi. "Hebat anak-anakku, mulai sekarang kalian hidup dengan mengolah ladang sendiri", ujar Ibu Babi. Kedua kakak si bungsu menggerutu. "Tidak ah, cape!," gerutu mereka. Menjelang senja telah tiba, mereka pamit kepada Ibu mereka.

Dalam perjalanan, tiba-tiba seekor serigala membuntuti mereka. "Aku akan memakan babi malas yang tinggal di rumah jerami itu", kata serigala. Ketika sampai di depan pintu si sulung ia langsung menendang pintu. "Buka pintu!" teriaknya. Si sulung terkejut dan cepat-cepat mengunci pintu. Tetapi serigala lebih cerdik. Ia langsung meniup rumah jerami itu sehingga menjadi hancur. Si sulung lari ketakutan ke rumah adiknya si Tengah yang terbuat dari kayu. Walaupun pintu telah dikunci, serigala langsung mendobrak rumah kayu itu hingga hancur. Serigala mendekat ke arah kedua anak babi yang sedang berpelukan karena ketakutan.

Keduanya langsung lari dengan sekuat tenaga menuju rumah si bungsu. "Cepat kunci pintunya!, nanti kita dimakan", kata si sulung. Si bungsu dengan tenang mengunci pintu. "Tak usah khawatir, rumahku tidak akan goyah", kata si bungsu sambil tertawa. Ketika serigal sampai, ia langsung menendang, mendobrak berkali-kali tetapi malah si serigala yang badannya kesakitan. Serigala akhirnya menyerah dan kemudian langsung pulang. Sejak saat itu, ketiga anak babi ini hidup bersama, dan sang serigala tidak pernah datang lagi. Suatu hari, ketiga anak babi pergi ke bukit untuk memetik apel. Tiba-tiba Serigala itu muncul disana. Anak-anak babi langsung naik ke pohon menyelamatkan diri. Serigala yang tidak dapat memanjat pohon menunggu di bawah pohon tersebut.

Si bungsu berpikir, lalu ia berteriak, "Serigala, kaupasti lapar. Apakah kau mau apel?", si bungsu segera melempar sebuah apel. Serigala yang sudah kelaparan langsung mengejar apel yang menggelinding. "Sekarang ayo kita lari!". Akhirnya mereka semua selamat. Beberapa hari kemudian, si serigala datang ke rumah si bungsu dengan membawa tangga yang panjang. Serigala memanjat ke cerobong asap. Si bungsu yang melihat hal itu berteriak, "Cepat nyalakan api di tungku pemanas!". Si sulung menyalakan api, si bungsu membawa kuali yang berisi air panas. Serigala yang ada di cerobong asap, pantatnya kepanasan tak tertahankan. Malang bagi si serigala, ketika ia ingin melarikan diri, ia terpeleset dan jatuh tepat ke dalam air yang mendidih. "Waa!", serigala cepat-cepat lari.

Karena seluruh badannya luka, maka ia menjadi serigala yang telanjang. Sejak saat itu, ketiga anak-anak babi menjalani hidup dengan baik, dengan mengelola lading-ladang mereka. Si sulung dan si tengah sekarang menjadi rajin bekerja seperti si bungsu. Ibu babi merasa bahagia melihat anak-anaknya hidup dengan rukun dan damai. HIKMAH :Jika kita bersatu, maka kita akan terhindar dari perpecahan.

*ENGLISH VERSION*

Once upon a time, there lived a mother pig with 3 children. Children born extremely lazy and neglect their work. Children who are very greedy, unwilling to work, and it works just ate. His youngest son is not like his brother, he worked diligently child. One time my mother pig said to the children, "Since you are an adult, you need to live independently and make their homes". The youngest thought the house like what you'd founded.   The eldest without bother to make a home of straw. The youngest said, "If the straw house will be destroyed if there is no wind or rain."

"Oh yes, yes! Then I'm going to make a house out of wood only, so that if there are strong winds," says the middle. After completion of the youngest back said, "even if the wooden house windproof but will break if hit". The older brother became angry, "You're slowly making the home of batamu stone, if the day was the evening wolves will come. " The youngest was determined to make a home of bricks that has not wavered by wind or wolf attack. Malampun arrived, during the full moon, the youngest has been completed. The next day, the youngest invited her siblings, and their mother went to the Pig. "Great kids, from now on you are living by cultivating their own fields," said Mrs. Pig.

Both the youngest brother grumbled. "No ah, cape!," They grumbled. Towards dusk had arrived, they said goodbye to their mother. On the way, suddenly a wolf stalking them. "I will take a lazy pig who lived in thatched houses," said the wolf. When they reached the front door of the eldest he kicked the door. "Open the door!" he shouted. The eldest was shocked and quickly locked the door. But more cunning wolf. He immediately blew the straw house that collapsed. The eldest brother ran terrified into the house made of wood Central. Although the door has been locked, the wolf immediately broke the wooden house to pieces. Wolves moved toward the two piglets were embraced with fear. Both ran with all his might to the house the youngest. "Quick lock the door!, We'll eat," said the eldest. The youngest son quietly locked the door. "Do not worry, my house will not waver," said the youngest, laughing.

When serigal up, he kicked, broke down many times but even the wolf whose body was in pain. Wolves finally gave in and went straight home. Since then, the three children to live with this pig and the wolf never came again. One day, the three sons of pigs went to the hill to pick apples. The wolf suddenly appeared there. Piglets straight up into the trees to escape. Wolves can not climb a tree waiting under the tree. The youngest thinks, then he shouted, "Wolf, kaupasti hungry. Would you like apples?", The youngest promptly threw an apple. Starving wolves chasing apples rolling straight.

"Now let's run". Eventually they all survived. A few days later, the wolf came to the house of the youngest with a long ladder. The wolf climbs down the chimney. The youngest who saw it shouted, "Get the fire in the furnace". The eldest lit the fire, the youngest carrying cauldrons of hot water. The wolf is in the chimney, the heat was unbearable ass. Unfortunately for the wolf, when he wanted to escape, he slipped and fell right into the boiling water.

"Waa!", Wolves quickly ran. Because the whole body injury, then he becomes a wolf bare.   Since then, three piglets to live well, lading to manage their fields. The eldest and the middle is now a hard-working as the youngest. Mother pigs are happy to see their children live with harmony and peace. WISDOM: If we unite, we will avoid discord.

PUTRI MELATI WANGI (PRINCESS WANGI MELATI)

Di sebuah kerajaan, ada seorang putri yang bernama Melati Wangi. Ia seorang putri yang cantik dan pandai. Di rumahnya ia selalu menyanyi. Tetapi sayangnya ia seorang yang sombong dan suka menganggap rendah orang lain. Di rumahnya ia tidak pernah mau jika disuruh menyapu oleh ibunya. Selain itu ia juga tidak mau jika disuruh belajar memasak. "Tidak, aku tidak mau menyapu dan memasak nanti tanganku kasar dan aku jadi kotor", kata Putri Melati Wangi setiap kali disuruh menyapu dan belajar memasak. Sejak kecil Putri Melati Wangi sudah dijodohkan dengan seorang pangeran yang bernama Pangeran Tanduk Rusa. Pangeran Tanduk Rusa adalah seorang pangeran yang tampan dan gagah. Ia selalu berburu rusa dan binatang lainnya tiap satu bulan di hutan. Karena itu ia dipanggil tanduk rusa. Suatu hari, Putri Melati Wangi berjalan-jalan di taman. Ia melihat seekor kupu-kupu yang cantik sekali warnanya. Ia ingin menangkap kupu-kupu itu tetapi kupu-kupu itu segera terbang. Putri Melati Wangi terus mengejarnya sampai ia tidak sadar sudah masuk ke hutan. Sesampainya di hutan, Melati Wangi tersesat. Ia tidak tahu jalan pulang dan haripun sudah mulai gelap. Akhirnya setelah terus berjalan, ia menemukan sebuah gubuk yang biasa digunakan para pemburu untuk beristirahat. Akhirnya Melati Wangi tinggal digubuk tersebut. Karena tidak ada makanan Putri Melati Wangi terpaksa memakan buah-buahan yang ada di hutan itu. Bajunya yang semula bagus, kini menjadi robek dan compang camping akibat tersangkut duri dan ranting pohon. Kulitnya yang dulu putih dan mulus kini menjadi hitam dan tergores- gores karena terkena sinar matahari dan duri. Setelah sebulan berada di hutan, ia melihat Pangeran Tanduk Rusa datang sambil memanggul seekor rusa buruannya. "Hai Tanduk Rusa, aku Melati Wangi, tolong antarkan aku pulang," kata Melati Wangi. "Siapa? Melati Wangi? Melati wangi seorang Putri yang cantik dan bersih, sedang engkau mirip seorang pengemis", kata Pangeran Tanduk Rusa. Ia tidak mengenali lagi Melati Wangi. Karena Melati Wangi terus memohon, akhirnya Pangeran Tanduk Rusa berkata," Baiklah, aku akan membawamu ke Kerajaan ku". Setelah sampai di Kerajaan Pangeran Tanduk Rusa. Melati Wangi di suruh mencuci, menyapu dan memasak. Ia juga diberikan kamar yang kecil dan agak gelap. "Mengapa nasibku menjadi begini?", keluh Melati Wangi. Setelah satu tahun berlalu, Putri Melati Wangi bertekad untuk pulang. Ia merasa uang tabungan yang ia kumpulkan dari hasil kerjanya sudah mencukupi. Sesampainya di rumahnya, Putri Melati Wangi disambut gembira oleh keluarganya yang mengira Putri Melati Wangi sudah meninggal dunia. Sejak itu Putri Melati Wangi menjadi seorang putri yang rajin. Ia merasa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga selama berada di hutan dan di Kerajaan Pangeran Tanduk Rusa. Akhirnya setahun kemudian Putri Melati Wangi dinikahkan dengan Pangeran Tanduk Rusa. Setelah menikah, Putri Melati Wangi dan Pangeran Tanduk Rusa hidup berbahagia sampai hari tuanya.

                                                   *ENGLISH VERSION*

In a kingdom, there was a princess named Wangi Melati. He was a beautiful and intelligent daughter. At home he was always singing. But unfortunately he is a proud and like to look down on others. In his house he never would if asked by his mother sweep. Besides, he also did not want to if asked to learn to cook. "No, I do not want to sweep and cook later I got my hands rough and dirty", said Princess Bed fragrance each time was told to sweep and learn to cook.   Since childhood daughter Wangi Melati already betrothed to a prince named Deer Horn prince. Deer Horn prince was a handsome prince and a gallant. He always hunt deer and other animals in the forest every single month. He therefore called antlers. One day, Princess Wangi Melati a walk in the park. He saw a beautiful butterfly once the color. He wants to catch the butterfly but the butterfly was soon flying. Wangi Melati daughter kept chasing him until he unknowingly had gone into the woods. Arriving at the forest, Wangi Melati lost. He did not know the way home and haripun already getting dark. Finally, after continued walking, he found a hut that is often used by hunters to rest. Finally Wangi Melati stay digubuk it. Since no food Wangi Melati daughter forced to eat the fruits in the forest. His clothes were originally good, now torn and tattered due to snagging thorns and twigs. Her once white and smooth now black and scarred from the sun and thorns. After a month in the forest, he saw Prince Horn of deer come deer while carrying prey. "Deer Horn Hi, I Wangi Melati, please Take me home," said Wangi Melati. "Who? Wangi Melati? Melati scent of a beautiful princess and clean, you're like a beggar," said the Prince Horn of deer. He did not recognize anymore Wangi Melati. Because Wangi Melati continued to plead, Deer Horn Prince finally said, "Okay, I'll take you to my kingdom." After arriving at the Royal Prince Horn of deer. Fragrant jasmine told to washing, sweeping and cooking. He was also given the rooms are small and a bit dark. "Why is my destiny to be this way?", Lamented Wangi Melati. After a year passed, Wangi Melati daughter was determined to go home. He was saving money he collected from his work to be sufficient. Arriving at his home, Wangi Melati Princess welcomed by her family who thought Wangi Melati daughter had died. Since then Wangi Melati daughter become a princess who diligently. He was getting a very valuable lesson while in the woods and in the kingdom of the Prince of Deer Horn. Finally, a year later Wangi Melati daughter married to the Prince of Deer Horn. After marriage, Princess and Prince Wangi Melati Deer Horn lived happily until old age.

DONGENG KATAK DAN KERA YANG SERAKAH (MYTH OF FROGS AND APES)

Siang itu angin berhembus sepoi-sepoi. Moni duduk di dahan sambil mengantuk. Tiba-tiba perutnya berbunyi keroncongan dan terasa lapar. Ia membayangkan betapa enaknya bila makan buah-buahan. Tetapi ia kemudian tersentak mengingat kata-kata temannya. Ia dikatakan sebagai si Serakah, si Rakus, si Tukang Makan, dan sebagainya. Bahkan ia terngiang kata-kata pak tani yang memarahinya. "Awas, kalau mencuri lagi! Kubunuh, Kau! Kalau kau ingin makan buah-buahan tanamlah sendiri! Bekerja dan berusahalah dengan baik!" kata petani dengan geram. Bulu kuduknya berdiri ketika ia teringat pernah dipukuli ketika mencuri pisang dan mangga di kebun pak tani. Moni kemudian berpikir bagaimana cara mendapatkan makanan agar tidak dimarahi orang. "Ah, lebih baik saya mencari sahabat karibku! Mudah-mudahan ia dapat membantuku," kata Moni dalam hati. Ia kemudian turun dari pohon dan berjalan mencari katak sahabat karibnya. Setibanya di pematang sawah, sambil bernyanyi ia memanggil sahabat karibnya tersebut. "Pung... ketipung ... pung! He... he... he...! Katak sahabatku, mengapa engkau sudah lama tak muncul? Ini sahabatmu datang! Saya rindu sekali padamu! Muncullah ... muncullah!" Mendengar nyanyian tersebut katak muncul sambil bernyayi "Teot... teot! Teot... teblung! Ini aku si Katak datang!" Aku juga rindu padamu. Bagaimana aku muncul, bila kau sendiri tak muncul?" Kedua binatang tersebut kemudian berbincang-bincang untuk melepaskan kerinduannya. Pada kesempatan itu juga si Monyet menyampaikan maksudnya. "Katak sahabatku, bagaimana kalau kita bekerja sama untuk menanam buah-buahan," ajak monyet. "Wah, saya setuju sekali. Tetapi buah apa ya yang paling enak dan paling mudah ditanam?" jawab Katak. "Lebih baik kita menanam pisang saja! Bibitnya mudah didapat dan cara menanamnyapun mudah, bagaimana?" kata monyet sambil bertanya. "Baiklah, saya akan mencari bibitnya. Biasanya banyak batang pohon pisang yang hanyut di sungai. Mari kita ke tepi sungai!" jawab katak sambil mengajak monyet. Mereka kemudian ke tepi sungai sambil berbincang-bincang dengan akrabnya. Sesampainya di tepi sungai ia bermain-main sambil menunggu bila ada batang pisang yang hanyut. Benar juga! Tak lama kemudian ada sebatang pohon pisang yang hanyut. "Nah, itu dia!" Teriak katak sambil menunjuk batang pisang yang hanyut. "Mari kita seret ke tepi!" ajak moni. "Mari!" jawab katak. Mereka terjun ke sungai dan menyeret batang pisang ke tepi sungai. Sesampainya di tepi, mereka angkat batang pisang itu ke daratan. Mereka kemudian menunggu kalau ada batang pisang yang hanyut lagi tetapi tak kunjung datang. "Menunggu itu membosankan," kata monyet menggerutu. "Ya, kalau begitu besok kita ke sini lagi! Kita tunggu bila ada batang pisang yang hanyut lagi! Yang ini untukku," kata katak sambil memegang batang pisang. "Ah, jangan curang! Ini milik kita berdua. Dari pada menunggu sampai besok sebaiknya kita bagi saja batang pohon pisang ini sekarang," kata monyet. "Baiklah, kita potong saja batang pohon pisang ini menjadi dua. Kamu bagian bawah sedang saya yang bagian atas" kata katak. "Ah, jangan curang! Yang dapat berbuah kan bagian atas! Saya sangat memerlukan buah itu dari pada kamu. Nanti yang bagian bawah juga dapat berbuah," kata monyet membujuk katak. "Baiklah, kita kan bersahabat. Seorang sahabat haruslah saling mengerti dan saling menolong. Kita tidak boleh bertengkar hanya karena perkara kecil. Bawalah yang bagian atas! Saya cukup yang bagian bawah saja," kata katak penuh perhatian. Mereka akhirnya membawa bagian masing-masing ke hutan. Moni membawa batang pisang bagian atas dan katak bagian bawah untuk ditanam. Setiap sebulan sekali monyet mengunjungi katak. Mereka saling menanyakan tanamannya. "Bagaimana tanaman pisangmu?" tanya moni. "Ha... ha..., lihat saja itu! Subur bukan?! Tanamanku sangat subur. Daunnya begitu lebat." Jawab katak sambil menunjukkan tanamannya. "Bagaimana dengan tanamanmu?" tanya katak lebih lanjut. "Wah..., tanamanku juga demikian!" jawab moni membohongi temannya. Ia bohong karena tanamannya sudah mati. Batang bagian atas tak mungkin hidup bila ditanam. Bulan berikutnya moni datang lagi. Ia bertanya kepada katak tentang tanamannya. "Bagaimana tanamanmu?" tanya moni. "Wah, tanaman pisangku sangat subur, dan sekarang sudah berbuah. Bagaimana pula tanamanmu?" jawab katak sambil menanyakan tanaman si Moni. "Demikian juga tanamanku, sudah berbuah. Bahkan buahnya besar-besar," jawab moni berbohong. Mereka kemudian berbincang-bincang sambil bergurau. Setelah selesai, moni kembali ke hutan. Pada kunjungan berikutnya ternyata buah pisangnya sudah masak tetapi katak tidak dapat memetiknya karena tidak dapat memanjat pohon pisang tersebut. Katakpun meminta bantuan kepada moni yang sedang berkunjung. "Moni, tolong petikkan pisangku yang sudah masak itu!" pinta katak kepada moni. "Wah, dengan senang hati, mari kita ke sana!" jawab moni sambil mengajak katak. Monipun segera memanjat pohon pisang dan sesampainya di atas ia segera memetik dan mencoba memakannya. "Wah, ranum benar pisangmu!" teriak moni dari atas pohon pisang. "Hai moni, jangan kau makan sendiri saja. Cepat petikkan sesisir dulu untukku" teriak katak sambil memohon. "Ya, nanti dulu! Aku belum selesai memakannya. " sahut moni. Satu, demi satu dimakannya pisang tersebut oleh moni, setiap katak meminta ada saja jawaban si Moni. Katak tak pernah diberi. Bahkan si Katak hanya dilempari kulitnya. "Kamu lebih baik makan kulitnya saja, Tak! Ini bagianmu, terimalah! kata moni. Katakpun berang dilecehkan oleh moni. Ia pun berkata dalam hati untuk memberikan pelajaran kepada moni yang serakah tersebut. "Baiklah, habiskan saja pisangku. Aku sudah tak berminat lagi. Aku sudah kenyang makan nyamuk. Makanan utamaku kan nyamuk, bukan pisang seperti makananmu." kata katak dengan kesal. "Ha... ha... ha..., katak...katak..., salahmu sendiri kamu tak dapat memanjat. Kamu hanya dapat meloncat-loncat saja. Coba perhatikan saya! Saya dapat berjalan, meloncat dan memanjat. Makanankupun lebih banyak jenisnya daripada kamu. Kamu lebih baik makan nyamuk saja. Pisang ini sebenarnya untukku bukan untukmu," kata moni dengan congkak. "Dasar moni serakah! Sudahlah, jangan banyak bicara! Cepat habiskan saja pisangku! Sebentar lagi batangnya akan saya tebang," kata katak dengan marah. Selesai berbicara katakpun mulai menebang batang pohon pisangnya. Moni segera mempercepat makannya. Tak terasa ia mulai kenyang dan mengantuk. Batang pohon pisang mulai bergoyang dan akan roboh tetapi moni tak dapat menahan kantuknya. Lebih-lebih goyangannya batang pohon pisang dianggapnya sebagai ayunan yang meninabobokkan. Akhirnya ia jatuh. Perutnya terkena ujung pohon kayu kering yang runcing dan badannya tertimpa batang pohon pisang. 

                                                         *ENGLISH VERSION*

That afternoon breeze breeze. Moni sat in the branches while sleepy. Suddenly, his stomach grumbling and feeling hungry. He imagined how good when eating fruits. But he then jerks recall the words of his friend. He said as the greedy, the greedy, the Tailor Eating, and so on. In fact, he echoed the words of the farmer who scolded him. "Look, if you steal again! I'll kill, you? If you want to eat fruit plant itself! Work and try it well!" farmer said grimly. Feather back of her neck stood up when he recalled being beaten when stealing bananas and mango orchard farm pack. Moni then think how to get food so as not to get yelled at people. "Ah, I better find my best friend! Hopefully he can help me," said Moni in the liver. He then walked down from the tree and look for frogs close friend. Arriving in the rice field, while singing he called his best friend is. "Pung ... ketipung ... pung! He ... he ... he ...! Frogs best friend, why do you have long failed to appear? These friend coming! I miss you so much! Emerged ... comes!" Hear the singing frogs appear while singing "Teot ... teot! Teot ... teblung! Come the Frog's me!" I missed you. How do I show up, if you yourself do not appear? "Both animals were then talked to release his desire. On that occasion also the Monkey convey meaning. "Frogs best friend, why do not we work together to grow fruits," said the monkey. "Well, I totally agree. But the fruit of what is it the most convenient and most easily grown?" The frog replied. "Better to plant bananas! Seed cost readily available and easy ways to plant, how?" monkey said as he asked. "All right, I'll look for seeds. Usually many banana trees were swept away in the river. Lets get to the river!" while inviting monkey frog replied. They then to the river bank while talking to her nickname. Arriving at the river bank he play around while waiting if there is a drift of banana stem. True enough! Soon there was a banana tree drifting. "Well, that's it!" Frogs shouted, pointing at a drifting banana stems. "Let's drag it to the edge!" moni invite. "Come!" said the frog. They jumped into the river and dragged the trunk to the edge of the river. Arriving at the edge, they lift the trunk into the mainland. They then wait if there are banana trees swept away again but it did not come. "Waiting is boring," said the monkey bitch. "Well, then tomorrow we are here   more! We wait when there are banana trees swept away again! That was me, "said the frog while holding a banana trunk. "Ah, do not cheat! It belongs to both of us. Instead of let's wait until tomorrow for the first banana tree is right now," said the monkey. "Well, we just cut a banana tree trunks into two. You're the bottom of my upper" said the frog. "Ah, do not cheat! Which can bear it the top! Fruit that I really need from you. Later the bottom can also be fruitful," said the monkey coax frogs. "Well, we're friends. A friend should understand each other and help each other. We must not fight just because of a small matter. Carry the top! I was the bottom of it," said the frog attentive. They eventually took part each to the forest. Moni took banana stem top and bottom of the frog to be planted. Once a month to visit the monkey frog. They were asking the plant. "How is your banana plant?" asked moni. "Ha ... ha ..., look at that! Lush is not it?! My plants are very fertile. Leaves are so dense." Answer frog pointing plants. "What about your plant?" the frog asked further. "Well ..., my plants, too!" moni lied to her friend said. He lied because the plants were dead. Upper stem can not live if planted. Moni come again next month. He asked the frog about the plants. "How is your plant?" asked moni. "Well, very lush banana plants, and now it fruitful. How does your plant?" frog said while asking the Moni plant. "Likewise my plants, has been fruitful. Even the big men," said Moni lying. They then talked jokingly. Once completed, moni back into the woods. On my next visit turns banana fruit is ripe but frogs can not pick it up because it can not climb the banana tree. Frogs have recourse to moni who was visiting. "Moni, please cited by banana is ripe it!" pleaded frog to moni. "Well, be happy, let's get to it!" Moni said while inviting frog. Monipun immediately climb a banana tree and when he got up he was soon picking and trying to eat it. "Well, right pisangmu ripe!" moni shouted from the top of the banana tree. "Hi Moni, do you eat alone. Hurry cited by a bunch of me first" frog cried while begging. "Yeah, whoa! I have not finished eating." Said Moni. One, by one, by moni eating bananas, every frog asks Moni was the only answer. Frogs have never been. Even the Frog just pelted her skin. "You better eat the skin only, No! These part, accept! Said Moni. Frog beaver harassed by moni. He also told myself to give lessons to the moni greedy." Well, spend just banana. I'm not interested anymore. I've had enough to eat mosquitoes. Food homepage the mosquitoes, not bananas like your food. "Said the frog in disgust." Ha ... ha ... ha ..., frog ... frog ..., your own fault you can not climb. You can only jump about it. Consider me! I can run, jump and climb. My food is more kind than you. You better eat mosquitoes only. Banana is actually for me and not for you, "said the cavalier moni. "Basic moni greedy! Let's not much to say! Hurry spend just banana! Soon I will cut down the trunk," the frog said angrily. Done talking frogs began to cut down banana trees. Moni to speed eating. There he began to feel full and sleepy. Banana trees began to sway and would collapse but could not resist moni sleepily. The more rocking banana trees regarded as a lulling swing. Eventually he fell. His stomach hit the tip of the pointed trees dried and crushed his banana trees.

KELELAWAR YANG PENGECUT (BAT cowardly)

Di sebuah padang rumput di Afrika, seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan Singa. "Kurang ajar", kata singa. Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. "Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita, usir mereka semua, jangan disisakan!" kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung. Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu digunakan oleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung kocar-kacir melarikan diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat dengan jelas di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak buahnya. Melihat bangsa burung kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia bergegas menemui sang raja hutan. Kelelawar berkata, "Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu". Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya. Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan batu dan kacang-kacangan. "Awas hujan batu," teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. "Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian". Elang menerima kelelawar dengan senang hati. Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar?. Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung. Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali dan memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa sangat malu sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.

                                                *ENGLISH VERSION*

In a meadow in Africa, a lion was eating food. Suddenly an eagle flying low and grabbing food lion belongs. "Damn," said the lion. The King of the forest was so angry that ordered all the animals to come together and declare war against the birds. "From now on all bird species are our enemies, expel them all, do not be spared!" said the Lion. Other animals agreed because they felt had treated the same by the birds. When the night starts to fall, the nation's bird returned to its nest. The opportunity was used by the Lions and his men to attack. The birds fled in disorder. Fortunately, there are owls can see clearly at night so that they could all escape from a lion attack and his men. Seeing the nation lost bird, the bat feels anxious, so she hurried to see the king of the jungle. Bats said, "Actually, I'm including the rat race, even though I have wings. Then allow me to join your group, I would risk my life to fight against the birds." Without thinking lions approved bats in the group. The next night a group led by a lion attacked again and managed to throw the bird. The next day, in the morning, when the lion is resting against those groups of birds by throwing stones at the lion and nuts. "Beware of hail," cried the lion while the animals escape. The bat was worried about it that he minded to re-join the group of birds. He met the king of birds are birds eagle. "Look at my wings, I was a bird like you". Eagle bat gladly accept. The battle continues, monkeys riding an elephant or rhino holding a bow and arrow. Their heads were covered with a hat from coconut shell that does not work stoned. After the lions win, what do bats?. He was back and forth side with the winning team. Cowardice and not opinionated owned bat over time is known by both the lion and the bird. They realized that there was no point in mutual hostility. And they are friends again and decided to evict bats from their environment. Bats felt so ashamed that he hid in the dark caves. He just showed up when the night came by way of stealth.

KANCIL DAN TIKUS (Deer AND RATS)

Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman. Suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus. "Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca. "Iya, kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong. Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya. "Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus. "Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus. "Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut. "Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana, kok!" kata Kanca mengakhiri percakapan. Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap. Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai. "Aaa... Manggut, tolong aku...!" teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa- apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai. Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

                                                       *ENGLISH VERSION*

In the forest there lived two-tailed deer. They named Kanca and Manggut. Both tail deer are brothers. NOD is the older brother of Kanca. Conversely, is the younger brother of Manggut Kanca. Although they were brothers, but their properties are very different. Kanca diligent and good-natured. While Manggut lazy and likes menjahili friends. One day Manggut hunger. But Manggut lazy to find food. Finally Manggut Kanca stealing food. When asked to Manggut Kanca where food, Manggut answered stolen rats. "Ah, how could eaten by rats!" Kanca said. "Yes, really! Same period his brother did not believe it!" Manggut responsibility lie. Kanca initially did not believe the talk Manggut. But after Manggut said many times finally Kanca believe also. Kanca summoned to his house mice. "Rats, did you steal my food?" asked Kanca in mice. "Ha? Stealing? Thinking I've never!" responsible mice. "Ah, the rat! Are you defending myself! Already, Kanca! He must be lying," said Manggut. "Oh, never mind! Rat, instead bring me food across the river there. Earlier I also take food from there, too!" Kanca said ending the conversation. Mice walk to the edge of the river. He climbed a small boat to get across the river. Actually rat Manggut know who stole food. Meanwhile, in another part of the river, Manggut quickly cross the river. He wanted to set a mousetrap that caught rat.   When nearly across the river rats, mice see trap. Rat traps sure if it was installed by Manggut. Suddenly mice had an idea. Mice pretend drowning in the river. "Aaa ... Manggut, help me ...!" shouted the mice. Hearing that immediately helped Manggut mice. Mice ask Manggut delivered across the river. NOD can not do anything about it. He drove across the river rats. Once across the river rat asked Manggut accompany mice taking food. Because Manggut not careful, his feet caught in the mouse trap. NOD regretting bad behavior and promised not to repeat it again.

HARIMAU DAN KANCIL (TIGER AND DEER)

Harimau sedang asyik bercermin di sungai sambil membasuh mukanya. "Hmm, gagah juga aku ini, tubuhku kuat berotot dan warna lorengku sangat indah," kata harimau dalam hati. Kesombongan harimau membuatnya suka memerintah dan berbuat semena-mena pada binatang lain yang lebih kecil dan lemah. Si kancil akhirnya tidak tahan lagi. "Benar-benar keterlaluan si harimau!" kata Kancil menahan marah. "Dia mesti diberi pelajaran! Biar kapok! Sambil berpikir, ditengah jalan kancil bertemu dengan kelinci. Mereka berbincang-bincang tentang tingkah laku harimau dan mencoba mencari ide bagaimana cara membuat si harimau kapok. Setelah lama terdiam, "Hmm, aku ada ide," kata si kancil tiba- tiba. "Tapi kau harus menolongku," lanjut si kancil. "Begini, kau bilang pada harimau kalau aku telah menghajarmu karena telah menggangguku, dan katakan juga pada si harimau bahwa aku akan menghajar siapa saja yang berani menggangguku, termasuk harimau, karena aku sedang menjalankan tugas penting," kata kancil pada kelinci. "Tugas penting apa, Cil?" tanya kelinci heran. " Sudah, bilang saja begitu, kalau si harimau nanti mencariku, antarkan ia ke bawah pohon besar di ujung jalan itu. Aku akan menunggu Harimau disana." "Tapi aku takut Cil, benar nih rencanamu akan berhasil?", kata kelinci. "Percayalah padaku, kalau gagal jangan sebut aku si kancil yang cerdik". "Iya, iya. Aku percaya, tapi kamu jangan sombong, nanti malah kamu jadi lebih sombong dari si harimau lagi." Si kelincipun berjalan menemui harimau yang sedang bermalas- malasan. Si kelinci agak gugup menceritakan yang terjadi padanya. Setelah mendengar cerita kelinci, harimau menjadi geram mendengarnya. "Apa? Kancil mau menghajarku? Grr, berani sekali dia!!, kata harimau. Seperti yang diharapkan, harimau minta diantarkan ke tempat kancil berada. "Itu dia si Kancil!" kata Kelinci sambil menunjuk ke arah sebatang pohon besar di ujung jalan. "Kita hampir sampai, harimau. Aku takut, nanti jangan bilang si kancil kalau aku yang cerita padamu, nanti aku dihajar lagi," kata kelinci. Si kelinci langsung berlari masuk dalam semak- semak. "Hai kancil!!! Kudengar kau mau menghajarku ya?" Tanya harimau sambil marah. "Jangan bicara keras-keras, aku sedang mendapat tugas penting". "Tugas penting apa?". Lalu Kancil menunjuk benda besar berbentuk bulat, yang tergantung pada dahan pohon di atasnya. "Aku harus menjaga bende wasiat itu." Bende wasiat apa sih itu?" Tanya harimau heran. "Bende adalah semacam gong yang berukuran kecil, tapi bende ini bukan sembarang bende, kalau dipukul suaranya merdu sekali, tidak bisa terlukis dengan kata-kata. Harimau jadi penasaran. "Aku boleh tidak memukulnya?, siapa tahu kepalaku yang lagi pusing ini akan hilang setelah mendengar suara merdu dari bende itu." "Jangan, jangan," kata Kancil. Harimau terus membujuk si Kancil. Setelah agak lama berdebat, "Baiklah, tapi aku pergi dulu, jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa ya?", kata si kancil. Setelah Kancil pergi, Harimau segera memanjat pohon dan memukul bende itu. Tapi yang terjadi. Ternyata bende itu adalah sarang lebah! Nguuuung!..nguuuung!..nguuuung!.. sekelompok lebah yang marah keluar dari sarangnya karena merasa diganggu. Lebah-lebah itu mengejar dan menyengat si harimau. "Tolong! Tolong!" teriak harimau kesakitan sambil berlari. Ia terus berlari menuju ke sebuah sungai. Byuur! Harimau langsung melompat masuk ke dalam sungai. Ia akhirnya selamat dari serangan lebah. "Grr, awas kau Kancil!" teriak Harimau menahan marah. "Aku dibohongi lagi. Tapi pusingku kok menjadi hilang ya?". Walaupun tidak mendengar suara merdu bende wasiat, harimau tidak terlalu kecewa, sebab kepalanya tidak pusing lagi. "Hahaha! Lihatlah Harimau yang gagah itu lari terbirit-birit disengat lebah," kata kancil. "Binatang kecil dan lemah tidak selamanya kalah bukan?". "Aku harap harimau bisa mengambil manfaat dari kejadian ini," kata kelinci penuh harap."


                                                    *ENGLISH VERSION*

Tiger was busy reflecting on the river while washing his face. "Hmm, I'm too manly, muscular and strong body my camouflage color is very beautiful," said the tiger in the liver. Arrogance makes tiger bossy and act arbitrarily in other animals that are smaller and weaker. The deer finally could not stand anymore. "Absolutely outrageous the tiger!" hare said with anger. "She must be taught a lesson! I'll give up! Thoughtfully, deer meet half way with rabbits. They are talking about tiger behavior and trying to find an idea how to make the tiger cured.   After a long silence, "Well, I have an idea," said the deer suddenly arrived. "But you must help me," said the deer. "Well, you said the tiger that I've beat you because it has been bothering me, and tell me also on the tiger that I will beat anyone who dared to disturb me, including the tiger, because I'm carry out an important task, "said the deer to rabbits." Task matter what, Cil "asked the rabbit surprised." Already, just say so, if the tiger was later to find me, Take it down a large tree at the end of that road. I'll wait for Tiger there. "" But I'm afraid CIL, ya right plan will succeed? "Said the rabbit." Believe me, if you fail the deer do not call me a clever '. "Yeah, yeah. I believe, but you do not get cocky, you'll actually be more arrogant than the tiger again. " The rabbit goes to see tigers lounging. The rabbit was a little nervous to tell what happened to him. After hearing the story of rabbits, tigers became furious to hear. "What hare going to hit me? Grr, dare he!!, Said the tiger. As expected, the tiger asked to be delivered to the deer." That's the hare, "said Rabbit, pointing to a large tree at the end of the road. "We're almost there, tiger. I'm afraid, wait do not tell me that the deer story you, I'll be beaten again, "said the rabbit. The rabbit ran into the bush. "Hi deer!!! Heard you want to beat me huh?" Tanya angrily tiger. "Do not talk so loud, I was given the task of importance". "What important task? '. Then the hare round the pointed object, which depends on the branch of a tree on it. "I have to keep bende will." Bende wills what is it? "Tanya tiger surprised." Bende is a kind of a small gong, but this is not just any bende bende, melodious voice that was hit once, can not be painted with words. Tiger finished curious. "I may not hit?, who knows who else dizzy head will go away after hearing the melodious sound of bende it. "" No, no, "said Mouse Deer. Tigers continue to persuade the Kancil. After a long debate," Okay, but I go first, do not blame me if anything happened to you? ", said the deer. After the hare go, Tiger immediately climbed a tree and hit bende it. But it happens. Turns out it's a honeycomb bende! Nguuuung! .. Nguuuung! .. Nguuuung! .. a bunch of angry bees out of the hive because it feels threatened. The bees were chased and stung the Tigers. "Help! Help!" tiger yelled in pain as he ran. He kept running towards the river. Byuur! The tiger immediately jumped into the river. He eventually survived the bee attack. "Grr, watch you hare!" Tiger shouted with anger. "I lied again. my dizziness But why be lost? '. Although not heard the melodious bende wills, tigers are not too upset, because the head is not dizzy anymore. "Hahaha! Look mighty Tiger was scuttled stung by a bee," said the deer. "Small and weak animals are not always lose it?". "I hope Tiger can took advantage of this incident, "said the rabbit hopefully."

MIA DAN KITTY (MIA AND KITTY)

Mia adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama orangtuanya di suatu desa. Karena ramah dan baik hati, ia mempunyai banyak teman di lingkungan rumah maupun sekolahnya. Mia adalah anak terkecil diantara 4 bersaudara. Setiap harinya, Mia dan kakak-kakaknya selalu diajari kedisiplinan dan budi pekerti oleh orangtuanya. Mia sangat senang dengan binatang. Binatang yang ada di rumahnya, dipeliharanya dengan rajin. Sudah lama Mia ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang binatang peliharaan yang dipelihara di dalam rumah karena membuat rumah kotor. Suatu hari, Mia sedang pergi menuju sekolahnya. Ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Jarak antara rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah jalan, ia melihat seekor anak kucing yang masih kecil terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan dengan anak kucing itu. Lalu ia mengangkat anak kucing itu dari selokan dan menaruhnya di tempat yang aman kemudian Mia melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Bel tanda masuk berbunyi. Mia dan teman-temannya segera masuk ke kelas. Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu masuk dalam rangking 3 besar. Ia sering mengadakan kelompok belajar bersama teman-temannya di waktu istirahat maupun setelah pulang dari sekolah. Dalam kelompok belajar itu, mereka membahas pelajaran yang telah mereka dapatkan dan juga membahas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Kriiingg... Bel tanda waktu pulang berbunyi! Mia dan teman-temannya segera bergegas membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan. Di perjalanan pulang, ketika sedang mengobrol dengan teman-temannya, Mia melihat anak kucing yang tadi pagi dilihatnya dalam selokan. Anak kucing itu mengeong-ngeong sambil terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah, ketika akan menutup pintu, Mia terkejut karena ada anak kucing mengeong sekeras- kerasnya. Mia baru menyadari kalau anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya sampai rumah. Mia mohon pada Ibunya, agar ia di izinkan memelihara kucing kecil itu. "Tidak boleh!, nanti hewan itu membuat kotor rumah", ujar Ibu Mia. "Tapi bu, kasihan kucing ini! ia tidak punya tempat tinggal dan tidak punya orangtua", kata Mia. Setelah beberapa saat, akhirnya Ibu membolehkan Mia memelihara kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh ditelantarkan dan jangan sampai mengotori rumah. Sejak saat itu, Mia memelihara anak kucing itu. Setiap hari ia memberi minum dan makan anak kucing itu. Lama-lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu. Mia memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak dipelihara Mia, Kitty menjadi bersih dan gemuk, bulunya yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu. Beberapa bulan kemudian, Si Kitty menjadi besar. Suatu hari, Mia melihat seekor burung kutilang yang tergeletak di halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan mengangkatnya. Ternyata burung kutilang itu terluka sayapnya dan tidak bisa terbang. Mia merawat burung itu dengan penuh kasih sayang. Si Kitty merasa cemburu karena merasa Mia menjadi lebih sayang pada burung kutilang daripadanya. Padahal Mia tetap menyayangi si Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak ada, si Kitty selalu menakut- nakuti burung kutilang tersebut. Setelah dirawat Mia selama seminggu, burung kutilang itu jadi sembuh. Beberapa hari kemudian, ketika Mia baru pulang dari sekolah, ia melihat pintu kandang burung kutilangnya terbuka dan ada bercak darah di bawah kandang burung kutilangnya. Mia berpikir jangan- jangan si Kitty memakan burung Kutilangnya. Ketika melihat si Kitty, Mia jadi lebih curiga karena pada mulut si Kitty terdapat bercak darah. Karena saking kesalnya, Mia mengambil sapu dan mengejar si Kitty untuk dipukul. Si Kitty segera berlari masuk ke kolong tempat tidur. Ketika melihat ke kolong Mia sangat terkejut karena ada seekor ular yang sudah mati di bawah kolong tempat tidurnya. Akhirnya Mia sadar, si Kitty telah menyelamatkannya dengan menggigit ular tersebut. Mia baru ingat kalau ia lupa menutup pintu sangkar burungnya. Mia menyesal ketika ingat akan memukul si Kitty. Padahal kalau tidak ada si Kitty mungkin ular tersebut masih hidup dan bisa mencelakainya. Akhirnya Mia sadar akan kesalahannya dan memeluk si Kitty dengan erat. Sejak kejadian itu, Mia jadi lebih sayang dengan Si Kitty.

                                                                 *ENGLISH VERSION*
Mia is a good child care. He lived with his parents in a village. Due to friendly and good-natured, he had many friends in the home or school environment. Mia is the youngest among four brothers. Every day, Mia and her sisters were always taught discipline and manners by their parents. Mia is very happy with the animals. The animals are in the house, was maintained diligently. Mia has long wanted to keep the cat, but her mother forbids pets that are kept in the house because it makes the house dirty. One day, Mia was going to school. He went to school on foot. The distance between home and school is not too far just 300 meters away. On the way, he saw a young kitten who fell into the ditch. Mia felt sorry for the kitten. Then he lifted the kitten out of the gutter and put it in a safe place and then Mia went on his way to school. Entrance bell rang. Mia and her friends rushed into the classroom. At school, Mia including smart kid. He is always in the rankings big 3. He often conducted the study with her friends at recess or after school. In the study group, they discuss the lessons they have earned, and also discuss the homework given by the teacher. Kriiingg ... Bell rang to go home! Mia and her friends immediately rushed to clean up the books and immediately left the room. On the way home, when you're chatting with her friends, Mia saw the kitten saw this morning in the gutter. Kitten-miaow miaow while continuing to follow Mia. Mia did not realize he was being followed by a kitten. At home, when it will close the door, Mia was surprised because there was a kitten meowing very hard. Mia realized that the kitten was helping, followed her home. Mia beg his mother, that he be allowed the small cats. "Not to be!, Later   animals that make dirty house, "said Mrs. Mia." But ma'am, sorry for this cat! he had no place to live and do not have parents, "said Mia. After a while, she finally let Mia cats on the condition that the animal should not be neglected and should not be littering the house. Since then, Mia maintain kitten. Every day he gives to drink and eat the kitten. Mia long become very affectionate with the kitten. Mia to name the kitten Kitty. Since maintained Mia, Kitty became clean and plump, striped fur makes it added three cute. A few months later, The Kitty be great. One day, Mia saw a robin sitting on his lawn. Mia approached finches and lifted it up. Apparently the robin was injured wings and can not fly. Mia treating the bird with great affection. The Kitty felt jealous because he felt Mia became more fond of finches from him. Though Mia still love the Kitty. Feeling neglected, any Mia does not exist, the Kitty always scare the robin. After being Mia for a week, the robin was so cured. A few days later, when Mia came home from school, he saw his finch aviary door open and there are spots of blood on the bottom of the bird cage his finches. Mia thinks the fear that his finches Kitty eat birds. When looking at the Kitty, Mia became more suspicious as the mouth of the Kitty are splattered with blood. Because so upset, Mia grabbed a broom and chased the Kitty to hit. The Kitty immediately ran in under the bed. When looking into the vault Mia was shocked because there was a snake under the dead under his bed. Mia finally realized, the Kitty has been saved by the snake bite. Mia just remembered that he forgot to close the door of the birdcage. Mia sorry when the recall will hit the Kitty. However, if no snake probably the Kitty was still alive and could harm her. Mia finally realized his mistake and the Kitty hugged him tightly. Since the incident, Mia so much affection with Si Kitty.
Back to top