KISAH ULAR KATAK DAN SAUDAGAR

Konon, hiduplah seorang saudagar yang kaya
raya. Saudagar tersebut mempunyai tiga anak
gadis yang cantik dan belum menikah. Suatu
ketika, saudagar tersebut pergi jalan-jalan
menengok sawahnya. Tiba-tiba, di pematang
sawah, ia melihat seekor ular memangsa seekor
katak. Katak itu menjerit kesakitan. "Kiik.. kiik…"
begitulah suara jeritannya. Karena merasa
kasihan, maka sang saudagar berseru kepada
sang ular. "Wahai ular, tolong lepaskan katak
itu. Aku punya tiga orang anak gadis. Kalau kau
melepaskan katak itu aku akan memberikan
seorang dari mereka untuk jadi istrimu" kata
sang saudagar. Mendengar perkataan tersebut,
ular pun melepaskan mangsanya dan pergi ke
semak-semak. Lama setelah kejadian itu, sang
saudagar pun lupa terhadap janjinya.
Sampai pada suatu hari, datanglah seorang
samurai muda yang gagah dan tampan
menemui sang saudagar di rumahnya. Samurai
tersebut lalu memperkenalkan diri.
"Saya adalah jelmaan dari ular. Saya datang
untuk menagih janji menikahi salah seorang
anak gadis Anda" kata sang samurai.
Mendengar perkataan itu, sang saudagar
teringat kembali janjinya yang dulu. Akhirnya ia
meminta agar sang samurai datang kembali
pada waktu yang dijanjikan. Dan sang samurai
pun menerima hal itu. Ia akan datang lagi untuk
menjemput pengantinnya.
Berhari-hari sang saudagar tidak bisa tidur
nyenyak karena terus memikirkan perjanjiannya
dengan sang ular. Akhirnya suatu pagi, anak-
anak gadisnya berkumpul dan bertanya kepada
ayahnya.
"Ayah, akhir-akhir ini engkau kelihatan kurang
sehat. Ada masalah apa?" tanya salah seorang
anak gadisnya.
Sang ayah pun akhirnya menceritakan
permasalahan yang dialaminya kepada
anaknya. Mendengar penjelasan ayahnya,
mereka semua terdiam. Anak pertama dan
kedua menolak menjadi pengantin sang ular.
Namun anak terakhir bersikap lain.
"Baiklah, aku tidak akan mengecewakan ayah.
Aku bersedia menjadi pengantin ular itu!"
katanya dengan tenang. Sang ayah pun lega
dibuatnya.
Akhirnya, hari pernikahan pun tiba. Sang anak
bungsu minta agar ia dibekali beberapa labu
panjang dan jarum tenun. Setelah itu, sang
pengantin pria membawa pengantin wanita
pulang ke rumahnya. Rumah pengantin pria
berada di balik bukit. Beberapa lama kemudian,
mereka sampai di sebuah kolam yang besar.
"Ini adalah rumahku. Silakan kau dulu yang
masuk ke dalam air!" kata pengantin pria. Tetapi
sang pengantin wanita menolak dengan halus.
"Barang bawaanku banyak. Tolong kau dulu
yang masuk dengan membawakan barang-
barangku tersebut" kata sang pengantin wanita.
Demikianlah, akhirnya pengantin pria dengan
membawa barang-barang milik pengantin
wanita, masuk ke dalam kolam. Ketika masuk ke
kolam, labu panjang yang ia bawa menyembul
ke permukaan kolam beberapa kali. Saat ia
memasukkan beberapa labu itu, labu lainnya
menyembul lagi ke permukaan. Sang pria pun
merasa jengkel, labu-labu itu akhirnya
mengapung semua ke permukaan kolam. Karena
terlalu lelah, perlahan-lahan tubuh pria itu
berubah menjadi wujud aslinya, yaitu ular. Ular
itu naik ke tanggul kolam dan tertidur disana.
Melihat bahwa ular sedang tertidur pulas,
pengantin wanita itu segera mengeluarkan
jarum tenunnya. Ia lalu menancapkan jarum
tenunnya ke atas kepala hingga ekor sang ular.
Ular itu pun mati.
Setelah berhasil membunuh sang ular, anak
gadis itu segera pergi dari kolam. Namun karena
hari sudah gelap, ia tersesat di dalam hutan.
Setelah berjalan menyusuri hutan, ia
menemukan sebuah pondok kecil. Pondok
tersebut dihuni oleh seorang nenek tua. Selama
beberapa lama sang gadis menginap di pondok
itu. Sampai pada suatu hari, sang nenek
bercerita bahwa dia sebenarnya adalah
penjelmaan dari katak yang pernah ditolong
oleh ayah sang gadis. Karena ingin membalas
budi ayahnya, ia pun ingin menolong anak
gadisnya. Sang nenek menyarankan agar
sebelum kembali ke rumahnya, ia bekerja dulu di
rumah seorang saudagar kaya di dekat desa.
Namun karena jarak ke desa terdekat itu agak
jauh, sang nenek pun khawatir kalau anak gadis
secantik itu akan diganggu oleh orang jahat
selama dalam perjalanannya nanti. Sang nenek
memberikan sebuah pakaian dari kulit untuknya.
"Pakailah pakaian dari kulit ini, agar bisa
menyamarkan kecantikanmu" kata sang nenek
sambil menyerahkan sebuah pakaian yang
terbuat dari kulit katak yang kasar.
"Dengan memakai pakaian kulit itu,
kecantikanmu akan tersembunyi. Hal itu lebih
baik agar kamu tidak diganggu oleh orang-
orang jahat nantinya" kata sang nenek.
"Rumah saudagar itu sedang membutuhkan
pembantu untuk mengurus dapur dan pekerjaan
rumah tangga lainnya. Bekerjalah disana untuk
beberapa waktu!" saran sang nenek.
Setelah mengenakan pakaian dari kulit itu, sang
gadis berubah menjadi seorang nenek yang
kulitnya sudah berkeriput. Ketika sampai di
rumah sang saudagar, ia menemui sang pemilik
rumah dan memohon agar ia diterima sebagai
pembantu rumah tangganya. Demikianlah, sejak
saat itu sang gadis bekerja di rumah itu. Setiap
hari ia harus bangun pagi, menanak nasi dan
membersihkan rumah besar tersebut.
Pada suatu hari, ketika para anggota keluarga
sedang pergi menonton rombongan pemain
sandiwara di balai desa, sang gadis tinggal
sendirian di rumah. Karena tidak ada seorang
pun di rumah, maka ia melepaskan pakaian
kulitnya. Sudah lama ia ingin melihat dirinya
yang sebenarnya. Ia melihat wajahnya di kaca.
Ternyata tidak ada yang berubah. Ia tetap cantik
seperti sebelum memakai pakaian kulit
pemberian sang nenek. Pada saat itu, seorang
anak pria putra bangsawan datang ke rumah
untuk mengambil sesuatu. Karena di rumah
tidak ada seorang pun ia menjadi penasaran. Ia
sangat terkejut ketika melihat sesosok gadis yang
cantik jelita berada di dalam kamar. Putra
bangsawan itu pun jatuh hati kepada sang gadis.
Beberapa hari kemudian, sang pemuda jatuh
sakit. Berhari-hari ia tidak mau makan.
Tubuhnya sangat lemah. Tidak ada obat yang
dapat menyembuhkannya. Ketika seorang tabib
datang memeriksa, ketahuan bahwa sakit yang
diderita sang putra bangsawan tersebut
dikarenakan cinta. Pemuda tersebut telah jatuh
cinta pada seorang gadis yang pernah
dilihatnya. Namun karena gadis tersebut tidak ia
temukan lagi, maka ia pun jatuh sakit.
Keluarganya pun sangat kebingungan, nenek
pembantu rumah tangga pun menyadari bahwa
gadis yang dilihat oleh putra bangsawan tersebut
pasti adalah dirinya ketika ia melepas pakaian
kulitnya beberapa waktu yang lalu. Karena
merasa kasihan, ia pun melepaskan pakaian
kulitnya lagi dan menemui putra bangsawan
yang sedang sakit tersebut. Melihat wajah cantik
jelita itu, sang pemuda tersenyum dan sakitnya
pun berangsur-angsur sembuh kembali.
Demikianlah, akhirnya sang gadis dinikahkan
dengan putra bangsawan tersebut. Mereka hidup
dengan bahagia.
Setelah beberapa lama menikah timbul
kerinduannya terhadap ayah dan kedua
saudarinya. Ia pun meminta agar suaminya
mengantarkan pulang ke rumah orang tuanya.
Orang tua sang gadis yang semula mengira
bahwa putri bungsunya tidak akan pernah
kembali lagi, merasa sangat bahagia ketika
bertemu kembali. Mereka terharu mendengar
cerita pengorbanan putri bungsunya. Sejak saat
itu mereka bisa berkumpul kembali dan hidup
dengan bahagia.

PETUALANGAN HANSEL DAN GRETEL

Di sebuah desa pada zaman dahulu hiduplah
sebuah keluarga bahagia. Mereka mempunyai
dua orang anak yang manis, namanya Hans
dan Gretel. Suatu ketika Ibu tercinta meninggal
karena sakit. Sejak kematian sang Ibu, mereka
selalu bersedih sepanjang hari.

Agar mereka tidak bersedih, kemudian Ayah mengambil Ibu baru untuk menghIbur mereka.
Ternyata Ibu baru ini sangat jahat dan memperlakukan mereka dengan buruk. Dari pagi
hingga petang mereka disuruh terus bekerja dan
hanya diberi makan satu kali.
Musim kemarau pun tiba, dan mereka tidak
mempunyai makanan apa-apa. Sang Ibu
menyuruh anak-anak untuk dibawa ke hutan
dan meninggalkannya di sana.
Ayah sangat terkejut mendengarnya " Bicara
apa kau, apa kau ingin anak-anak mati ?! "
" Kau ini memang bodoh, kalau kita tidak melakukannya, kita semua akan mati !"
Sementara itu dari balik kamar , Hans dan Gretel mendengarkan pembicaraan mereka.

Mereka ketakutan dan Gretel pun menangis.
Akhirnya Ayah tidak bisa berbuat apa-apa
karena istrinya terus mendesaknya.
"Ah… apa kita akan mati di hutan ?! "
" Ssst.., aku punya ide bagus, " ucap Hans. Lalu
ia keluar rumah dan mengumpulkan batu-batu
kecil putih yang bila terkena cahaya bulan, akan
bersinar.
Pada esok paginya dengan berteriak keras,
Ibunya membangunkan Hans dan Gretel.
Sebelum berangkat ia memberikan sepotong roti
kepada mereka. Setelah itu semua berangkat
menuju hutan.
Sambil berjalan Hans membuang batu kecil putih
satu per satu yang ada dalam kantongnya.
Karena berjalan sambil menoleh ke belakang,
Ayah menjadi curiga.

" Sedang apa, Hans ? " Aku sedang memandang kucing yang ada di atas rumah," jawab Hans berbohong. Lalu tibalah mereka di tengah hutan. Ayah dan Ibunya pergi ke hutan yang lebih jauh lagi untuk menebang kayu dan meninggalkan mereka. Rasa sedihpun berganti gembira setelah di
tengah hutan Hans menemukan seekor kupu-kupu dan Gretel membuat kalung dari bunga.

Mereka sangat gembira karena bisa bermain- main bersama teman baru mereka seperti kelinci,
bajing dan burung-burung kecil. Tanpa terasa waktu berlalu, mataharipun mulai
tenggelam dan hari mulai gelap. Suara burung-
burung yang indah kini berganti dengan suara
angin yang berdesir.
Gretel menangis tersedu-sedu karena takut. Hans
berkata menenangkan, "Jangan menangis, jika
cahaya bulan muncul, kita pasti akan pulang
dengan selamat ".
Tak lama kemudian, dari sela-sela pohon
muncullah cahaya bulan yang bersinar dengan
terang. Hans segera mengajak Gretel untuk
pulang ke rumah.
Hans memegang tangan Gretel dan menyusuri
jalan di hutan tanpa ragu-ragu.
" Kak, kok bisa berjalan tanpa bingung di hutan
yang gelap begini?"
"Oh… batu kecil putih yang kujatuhkan ketika
kita datang, bersinar karena kena sinar bulan
dan itu akan menolong kita pulang ke rumah."
Tibalah mereka di rumah, sang Ibu heran
melihatnya dan mencari tahu bagaimana
mereka bisa sampai di rumah dengan mudah.
Ketika ia membuka pintu, ia melihat batu kecil
putih yang bersinar. Agar mereka tidak bisa
mengumpulkan batu putih itu lagi, Ibu mengunci
pintu kamar mereka. Hans dan Gretel menjadi
panik karenanya.

Sebelum tidur mereka berdoa pada Tuhan, meminta perlindungan. Keesokan harinya seperti kemarin, Ibu membangunkan mereka dan membawa mereka ke hutan. Hans tidak kehabisan akal. Dengan
terpaksa ia mencuil-cuil potongan roti dan
menjatuhkannya di jalan sambil berjalan.
Tapi malang, jejak yang sudah dIbuatnya susah
payah dimakan oleh burung-burung kecil.
Sampailah mereka di dalam hutan. Kembali
Ayah dan Ibunya meninggalkan mereka dan
masuk ke hutan yang lebih jauh.
Merekapun bermain-main dengan binatang-
binatang di dalam hutan.
Akhirnya malampun tiba. Ketika cahaya bulan
mulai bersinar mereka beranjak pulang. Dengan
susah payah dicarinya potongan-potongan roti
sebagai petunjuk jalan untuk pulang ke rumah.
" Kak, apa yang telah terjadi dengan potongan-
potongan roti itu ?" teriak Gretel cemas.
" Mungkin dimakan oleh burung -burung kecil "
" Uhh.., kalau begitu kita tidak bisa pulang ke
rumah."
Di dalam hutan bergema suara lolongan keras.
Mereka berdua amat ketakutan. "Kak, aku takut,
kita akan mati !" Gretel mulai menangis.
" Jangan khawatir dik, Ibu yang ada di surga
pasti menolong kita."
Karena lelah, mereka akhirnya tertidur dengan
pulas di bawah pohon. Cahaya matahari pun
mulai bersinar dan mengenai wajah mereka.
Hans dan Gretel terbangun dan disambut suara
kicauan burung.
Tiba-tiba mereka mencium bau masakan yang
lezat. Segera mereka berlari ke arah datangnya
bau lezat itu. Seperti mimpi mereka melihat
rumah kue, atapnya terbuat dari tart, pintunya
dari coklat, dan dindingnya dari biskuit.
Cepat-cepat mereka mendekati rumah itu dan
memakannya.
Tiba-tiba terdengar suara keras yang bergetar.
"Siapa itu, berani memakan rumah kue
kesayanganku ?", muncullah seorang nenek
sihir tua dengan wajah menyeramkan serta
mata merah yang bersinar, lalu menangkap
mereka berdua.
" Hi… Hi…. Hi…. anak-anak yang lezat, sebagai
hukuman karena telah memakan rumput kue
kesukaanku, aku akan memakan kalian ."
Dengan kasar nenek sihir itu menyeret Hans
masuk ke dalam penjara. Setelah itu ia berkata
kepada Gretel,
"Mula-mula aku akan menggemukkan anak
laki-laki itu, lalu aku akan memakannya. "
"Sekarang kau buat makanan yang enak biar
makannya banyak ! "
Nenek sihir itu sudah tua sekali dan matanya
mulai rabun. Pada saat itu Hans dan Gretel
saling berpegangan tangan memberi semangat
supaya mereka tabah.
" Tabahlah Gretel, Ibu yang ada di surga pasti
melindungi kita ".
Suatu hari nenek mendekati penjara Hans untuk
melihat apakah tubuh Hans sudah menjadi
gemuk atau belum.
"Aku lapar, sudah seberapa gemuk tubuhmu, ayo
ulurkan tanganmu ! "
Hans yang pintar tidak kehilangan akal, ia
mengetahui kalau mata nenek sudah rabun
segera dikeluarkannya tulang sisa makanan
kepada nenek yang rabun lalu nenek
memegangnya.
Betapa kecewanya nenek karena sedikitpun Hans
tidak bertambah gemuk. Karena kecewa lalu ia
bermaksud untuk memakan Gretel. Kemudian
Gretel disuruh membakar roti.
Selagi Gretel menyalakan api di tungku, si nenek
mencoba mendorongnya ke nyala api.
Untunglah Gretel mengetahui maksud nenek,
cepat-cepat ia berbalik pergi ke depan tungku.
"Nek, aku tidak bisa membuka tutup tungku ini ."
Nenek sihir tidak sadar kalau ia sedang
diperdaya Gretel dan ia membuka tutup tungku.
Tanpa membuang kesempatan, Gretel
mendorong nenek ke tungku.
"Ahh… tolong…. panas ! " teriak nenek
kesakitan. Gretel tidak memperdulikan teriakan
nenek malah dengan cepat ia menutup pintu
tungku, lalu berlari ke arah penjara untuk
menolong Hans.
"Gretel, kau berhasil. Ibu yang di surga telah
melindungi kita." Karena bahagia mereka
berpelukan.
Ketika akan pergi dari rumah kue tanpa sengaja
mereka menemukan banyak harta karun. Setelah
itu mereka keluar rumah, tetapi malang jalan itu
terpotong oleh sungai besar.
Mereka menjadi bingung. Saat itu entah dari
mana datangnya tiba-tiba muncul seekor angsa
cantik.
" Ayo, naiklah ke punggungku, " ucap angsa itu
ramah. Satu per satu angsa itu mengantarkan
mereka menyeberang sungai.
Setelah sampai, angsa itu menunjuk-kan jalan
bagi mereka berdua dari atas langit. Sampailah
mereka di batas hutan.
Tanpa mereka ketahui sebenarnya angsa itu
adalah Ibu mereka yang ada di surga. Angsa itu
kemudian menghilang. Setelah itu muncullah
Ayah mereka yang sangat cemas.
"Anak-anakku tersayang, maafkanlah Ayah.
Ayah tidak akan meninggalkan kalian lagi ".
Lalu Ayah menceritakan kepada mereka bahwa
Ibu tiri yang jahat sudah meninggal karena
sakit. Akhirnya mereka pun hidup bahagia
selamanya.

cerpen: JEMPUT AKU

sudah hampir 20 tahun aku hanya bisa terbujur kaku di tempat tidur ini, menikmati gelapnya malam yang mencekam serta penuh dengan rasa enggan aku"terpaksa" menaruh hidupku di bawah atap gubuk reot ini, tapi inilah hidupku, yang mau tak mau harus kusadari dan ku nikmati senikmat orang meneguk kopi paitdi pagi hari, aku telah letih, aku telah capek hidup seperti ini..
suamiku tlah mendahuluiku memeluk mimpi indahnya di angkasa sana, beranjak dari tempat yang paling patut mungkinuntuk kupikirkan, aku ngga' ngerti, aku tuli, aku tak mampu berdiri, bahkan hanya untuk menopang tubuh kurusku yang sudah senja ini.
entah rasa apa yang aku rasakan, semuanya begitu hampar, semuanya begitu kelam, semua sangat membuatku tersenyum, tersenyum dalam siksa yang mungkin ini hidup yang harus kuterima, hidupku bertopang pada orang yang mengasihaniku, aku tak mengharap, yang aku tau, aku ingin pergi dari dunia ini, mengakhiri semua derita"manisku", dan menyusul suamiku kesinggasana yang maha kuasa.
aku ingat saat merawatnya, menimangnya dalam pelukku, memberikan kasih sayang yang patut dia dapatkan, menceritakankata-kata yang indah untuk membuatnya bahagia, dan selalu kudendangkan nyanyian jawa yang mungkin telah bosan dia dengar tapi dia tetaplah dia seorang bayi mungil yang tak kenal rasa dan prasangka.
aku menemaninya ketika berangkat sekolah, membujuknya ketika ia merajuk, memberinya pengertian ketika dia sedang bingung dengan semua yang ingin dia ketahui, memberinya kasih sayang yang tak pernah kuberikan kepada siapapun selama ini, bahkan kepada diriku sendiri, semua kulakukan hanya untuk nya, demi masa depannya, dan demi sebuah nama yang baik kelak untuk hidup dan masa depannya, karena dia anak tunggalku.
aku menangis di tengah malamku yang indah, diiringi suara jangkrik yang bersahutan menyambut sepinya hatiku menjadi nyanyian syurga yang blom pernah kubayangkan, aku terus saja memikirkan diriku sendiri disini, termenung menunggu pati yang aku harap segera menjemputku.
"nak dimana kamu sekarang?"
tidakkah kau ingat saat kusentuhkeningmu saat kau terbaring ketika kau habis kehujanan pulang sekolah, tak taukah engkau, hatiku gelisah nak, aku ingin mengantikan sakitmu, aku ingin akulah yang menderita itu, senyummu adalah semua semangatku nak, ingatkah kau saat engkau merengek minta uang untuk beli mainan seharga 40 ribu rupiah kepada ibumu ini, aku kebingungan mencarinya, kurelakan menjual perhiasan peningalan ayahmu satu-satunya, hanya untuk garis lengkung di bibirmu".
aku terus bergumam mengingat semua kenangan yang mampu menghiburku menanti kemantian ini, "apakah dia tak ingat ketika aku mengendongnya saat dia merengek "bu.. adi capek jalan kaki", tanganku dengan entengnya menyambut semua rengekannya dengan sabar, apakah dia tak mengingat itu sekarang, 20 tahun memang bukan waktu yang sebentar, batinku terus saja bergejolak memikirkannya.
Perasaanku tak enak ketika kau meninggalkan rumah ini saat berumur25 tahun, hatiku gelisah, gundahku sebagai seorang ibu terus berkecamuk dalam kehidupaku setelah kepergianmu
"Buk.. aku pasti akan datang untuk membawamu serta, aku akan datang untuk menyembuhkan semua deritamu ibu, aku akan datang, percayalah"
kata terahirnya yang ingin sekali kupercaya, kata yang menyakitkanku, dan kata yang sangat kubenci.
kuantar engkau dengan airmataku, melihatmu semakin menjauh hingga mata rentaku takmampu melihat bayanganmu, sekarang aku bertanya padamu,
"dimanakah kau kini nak ?, mana semua perkataanmu, aku tak sedang memintamu untuk menyembuhkan wanita tak berguna ini, aku tak sedang ingin kau berikan harta yang berlimpah, aku juga tak menginginkan semua milikmu yang berharga itu, aku hanya ingin satu,jenguklah aku walau hanya memberiku segalas air putih, itu akan bisa menyembuhkanku, itu akan membuatku menjadi seorangwanita yang mempunyai harapan dan semangat baru,"
"aku hanya ingin kau jenguk, dan menatap tubuhku rentaku yang tingal tulang dan kulit ini" bisikku yang diiringi air mata tak berkesudahan dari pelupuk mataku.
20 tahun lebih aku menderita kanker ini, aku hanya tergolek tak berdaya di tempat tidurku, jangankan untuk mencari anakku yang entah dimana dia berada, untuk bangun bahkan memiringkan tubuhku kesamping saja aku tak sanggup, perutku terlalu besar dan berat, kanker ini telah meguasaiku, menguasai hari "penuh warnaku", dan kankerini pula yang menyebabkanku kehilangan anakku.
anakku pergi 15 tahun yang lalu, mungkin dia telah bosan melihatku, mungkin dia sudah tak sanggup lagi untuk mengurusku, ibu kandungnya dan mungkin dia juga telah bosan hidup bersamaku, anak tungalku tak pernah sekalipun menjengukku, bahkan untuk menanyakan kabarku kepada orang lain.
"tidakkah dia ingat, betapa bingungnya aku saat maghrib telah tiba, dan dia tak kunjung datang, aku mencarinya di tengahhujan nan lebat, mencarinya hingga aku tak kenal waktu, yangternyata dia bersendau gurau bersama temannya, alangkah legahatiku sebagai seorang ibu melihatnya tertawa, semua rasa dahagaku hilang saat melihatnya, lelahku luntur oleh wajahnya.
"tidakkah engkau merasakan itu anakku ?", sekarang biarlah aku yang renta ini menunggu ajalku, diatas tempat tidur ini, kupasrahkan hidupku kepada sang pembuat hidup, biarlah " Amben ini sebagai saksi patiku".
aku hanya mampu tersenyum menyambut malam yang panjang, dan tak pernah berujung, hanya atap-atap langit yang setiap hari mejadi pemandangan indahku, dansetiap hari aku selalu memohon,"jemputlah aku kepangkuanmu Tuhan", hingga malam menyambutku dengan sunyi, senyap, hingga sang mimpi memelukku dengan lelap.
ingin sekali menulis, saat aku baca koran kemaren, betapa tragisnya seorang nenek, yang udah tua renta, mengidap penyakit kanker di perutnya yang amat sangat besar melebihiperut seorang ibu yang mengandung, hal yang membuatku menangis, saat aku membaca "anaknya tak pernah menjenguk barang sekalipun".
dimana perasaan si anak, sampai begitu tega untuk tak melihat wanita tua itu, yang tak lain adalah ibu kandungnya, sungguh keterlaluan, semoga Allah memberikan Ganjaran yang pantas untuk si Anak. ini adalah pelajaran buatku, untuk selalu sayang kepada ayah ibuku, mereka kehidupanku, dan mereka akan selalu ku junjung dalam hatiku :), selalu dan akan terus begitu selama mata ini masih mampu melihatnya, akan kulukis senyum mereka sebisa dan semampuku, meskipun itu tak sebanding dengan apa yang mereka lakukan untukku.

Di salin dari situs jombloku.Com

karya saudari: khusnul khotimah.


Nah adek-adek dan sobat-sobat ku sekalian.Tak sengaja cerpen ini ku temukan ketika googling mencari inspirasi.Melihat makna dan pesan moral yang sangat dalam yang terkandung di dalamnya,maka cerpen ini saya salin dan saya share di blog ini.

Dari kisah di atas,kita bisa membayangkan betapa besar kasih seorang ibu pada anaknya.Tak dapat sebanding dengan luasnya langit ataupun dalamnya samudra,kasih ibu tetap lebih besar.

Semua yang mereka lakukan adalah demi kita,anak-anaknya.
Lalu apa yang dapat kita berikan untuk membalas semua kebaikanya?
Tidak ada..Karena memang tak ada hal di dunia ini yang sebanding dengan semua kebaikanya.

Maka dari itu adek-adek dan sobat-sobat ku tersayang..Jangan pernah mengecewakan ibu kalian.Karena kemuliaan yang di sandangnya..Dan beban berat yang di pikulnya..Allah meletakan syurga di bawah kakinya.

Wahai adik-adik dan sobat ku semua..Berbaktilah pada ibu mu..Bahagiakan dia sebaik yang kalian mampu.Karena tanpa kasih sayangnya..Kalian tak akan hidup di dunia hingga saat ini.. :)

KISAH TIGA MANUSIA SERAKAH

Ini kisah pada zaman dahulu,di daratan bagdad di timur tengah.Negeri
timur tengah sebagian besar adalah padang pasir.
Al-kisah ada tiga orang pengembara yang menempuh perjalanan
menyeberangi padang pasir.Mereka tak sengaja bertemu di
persinggahan,dan memutuskan untuk menempuh perjalanan bersama.
Berhari-hari mereka menempuh padang pasir,perbekalan mereka pun mulai habis.
Tapi..mereka tak terlalu hawatir,karena semua telah mereka perhitungkan.
Sudah enam hari lamanya mereka menempuh perjalanan,dan sebagaimana
perkiraan mereka pada hari ke tuju mereka akan tiba ke kota.

Namu pada malam harinya ada badai yang datang.Jadi mereka mencari
sebuah tempat berlindung,ahirnya mereka menemukan sebuah gua dan
memutuskan untuk tidur disana.
Dalam gelapnya gua yang hangat mereka segera tertidur dengan
pulas,sedang di luar badai terus berhembus dengan kencang tanpa henti.

Ketika pagi tiba,mereka pun terbangung.Udara di luar terasa masih
segar karena pagi,dan langit pun terlihat cerah setelah badai semalam.
Merekapun berkemas untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda.Tapi
tiba-tiba salah satu dari mereka berteriak..''Hai kalian semua..lihat
apa yang ku temukan di sini''.
Mendengar teriakan dari temanya,merekapun segera berlari menghampirinya.
Ternyata yang di temukan adalah dua buah kerangka manusia dan sebuah peti kayu.
''Kira-kira apa yang terjadi pada dua orang ini hingga mereka berdua
mati di sini?''.Tanya salah satu dari mereka.
''Mungkin saja mereka terjebak di gua ini dan mati karena tak bisa
keluar''.Jawab temanya.
''Hmm..kalau menurut ku tidak begitu..mungkin mereka saling membunuh
karena memperebutkan isi kotak kayu itu.Mungkin saja isi peti itu
sangat berharga''.Jawab temanya yang lain.

Setelah mereka bertiga berunding,ahirnya mereka sepakat untuk
mengambil dan membuka peti kayu itu.
Mereka ingin memastikan apa isi peti kayu itu.
Merekapun mengangkat peti kayu itu keluar gua dan membukanya bersama-sama.
Alangkah terkejutnya mereka,karena mendapati bahwa isi peti itu adalah
emas dan permata yang sangat berharga.

Tiga orang pengembara itu sangat senang sekali,terbayang di benak
mereka kehidupan yang mewah dan harta yang berlimpah.
Ahirnya mereka sepakat untuk membawa peti itu sampai kota dan membagi
isinya di sana.
Merekapun melanjutkan perjalanan dan meninggalkan gua itu untuk menuju kota.


Tapi ketika sampai di perbatasan kota salah satu dari mereka berkata..
''Hai..bagaimana kalau kita berhenti dulu di sini.Kita bagi saja isi
peti itu di sini,karena kalau kita bawa sampai kota akan banyak orang
yang tahu.Takutnya nanti mereka juga ikut berebut meminta
bagian,padahal kita yang menemukan dan capek-capek
membawanya''.Katanya.
''Baiklah..aku setuju.Tapi bekal kita sudah habis.Alangkah baiknya
salah satu dari kita pergi ke kota untuk membeli makanan,dan kita akan
membagi rata harta ini setelah kita makan''.Jawab yang lain.

Ahirnya merekapun sepakat,dan menyuruh salah satu dari mereka untuk
pergi membeli makanan ke kota.
Ketika temanya pergi membeli makanan,dua orang yang tinggal ternyata
mempunyai niat licik.Mereka berfikir jika mereka membunuh temanya
ketika pulang membeli makanan,maka bagian mereka akan semakin besar
karena cuma di bagi dua.Ahirnya merekapun berencana menyergap temanya
ketika tiba nanti dan membunuhnya.
Maka ketika mereka melihat temanya datang membawa makanan dari
kejauhan,mereka pun bersembunyi.Dan ketika sudah dekat,merekapun
menyergap dan membunuh temanya yang datang membawa makanan
tadi.Kemudian mereka kubur untuk menghilangkan jejak.
Setelah mereka yakin semua berjalan sesuai rencana,merekapun
beristirahat sejenak.
Mereka tidur-tiduran di dekat peti membayangkan bahwa sebentar lagi
mereka akan menjadi orang kaya,mereka senyum-senyum sendiri dalam
lamunan masing-masing.
Tiba-tiba lamunan mereka tersadarkan oleh suara perut mereka yang
keroncongan karena belum sempat makan,dan mereka teringat pada makanan
yang di beli oleh temanya tadi.
''Hai kawan..lebih baik sekarang kita makan dulu.Nanti kita bagi isi
peti ini setelah kita makan saja,jangan kuatir..sekarang cuma bagian
kita berdua saja.hahaha..''
Ahirnya merekapun makan dengan lahapnya karena mereka sudah sangat
lapar.Tapi belum sempat mereka menghabiskan makanan itu,tiba-tiba
tubuh mereka kejang-kejang,kemudian jatuh terkapar...mati..!!
Ternyata teman yang mereka bunuh juga memiliki fikiran yang
sama..Sama-sama serakah..!!
Jadi dia juga melakukan siasat licik untuk membunuh kedua temanya agar
bisa memiliki harta itu untuk dirinya sendiri.
Jadi..dalam perjalanan,dia menaburkan racun pada makanan itu.Jadi
ketika kedua temanya memakan makanan yang dia bawa,mereka mati karena
teracuni.
Dan ahirnya ketiga orang itupun mati tanpa sempat membagi harta yang
mereka temukan.
Dan nasib ketiganya pun sama dengan dua kerangka yang ada dalam
gua,sama-sama mati karena keserakahan.


Nah adik-adik yang manis,hikmah yang bisa kita petik adalah..

Keserakahan selalu membawa kehancuran.Maka jauhkan diri dari sifat
serakah,karena keserakahan tak kan pernah memberi kedamaian...


Note: Ma'af baru bisa update lagi,karena saya sedang sakit..

CERITA TIGA PANGERAN

Pada zaman dahulu di pulau madura ada sebuah kerajaan yang besar dan makmur.
Rakyatnya hidup tenteram dan cukup sandang pangan.Kerajaan itu di
pimpin oleh seorang raja yang sudah berusia lanjut,dan sudah waktunya
dia mencari pengganti untuk menduduki tahtanya.
Raja itu mempunyai tiga orang putera,dan hal itulah yang membuat sang
raja bingung.Karena takut dia akan salah dalam memilih dan menyebabkan
permusuhan dan perpecahan di kerajaanya.
Tapi ahirnya dia mendapat sebuah ilham untuk membantunya menyelesaikan
permasalahan yang dia hadapi.

Maka pada suatu hari,di panggilah ke tiga puteranya untuk menghadap.
Lalu sang raja berkata..''Hai anak-anak ku,hari ini kalian bertiga ku
panggil menghadap karena suatu hal.Kalian tahu usia ku tak lagi
muda,maka aku berniat mengangkat salah satu dari kalian untuk
menggantikan ku.
Tapi agar adil,aku akan memberi satu pertanyaan yang masing-masing
dari kalian harus jawab.Dan dari jawaban yang kalian utarakan aku akan
menentukan siapa yang berhak menggantikan ku.Dan ketika aku telah
memilih,maka kalian harus rela dan tidak ada dendam yang kalian
pendam''.Kata sang raja.

Ketiga pangeran menyanggupi syarat dari raja.Karena mereka yakin,apa
yang di putuskan oleh ayahandanya adalah pilihan terbaik.


Kemudian sang raja pun berkata lagi''Seperti apa cinta mu pada rakyat mu?''
Anak pertama pun mengangkat tangan dan berkata''Cinta ku pada rakyat
ku sebesar gunung ayahanda''.Jawabnya dengan mantab.
''Hmm..begitu?Mengapa harus sebesar gunung?''.Tanya sang raja lagi.
''Gunung itu besar,tinggi dan kuat mencengkeram tanah.Jadi begitulah
wujud cinta ku,yang kuat,besar dan tak tergoyahkan''.Jawab anak
pertama dengan mantab.
''Tapi bukankah di pulau madura ini tidak ada gunung?Dari mana kau
bisa tahu wujudnya gunung?''.Tanya baginda raja lagi.
''Tapi di pulau jawa ada banyak gunung ayahanda,dan hamba mendengar
semua hal tentang gunung dari orang-orang yang pernah ke sana''.kata
putra menjelaskan.
''Jadi kau menyimpulkan sesuatu dari kabar orang,padahal kau belum
melihatnya sendiri?
Lalu bagaimana cara mu berlaku adil pada rakyat mu jika kau mengetahui
masalah mereka hanya dari kabar yang kau dengar?''.Tanya sang raja.

Anak pertama terdiam mendengar pertanyaan raja,dia menyadari letak
kesalahanya.Lalu sang raja pun ganti bertanya pada putra ke dua.
Dengan mantab dan percaya diri si anak kedua pun menjawab..''Cinta ku
kepada rakyat ku seperti bintang di langit ayahanda''.
''Sebutkan alasan mu..!!''.Pinta raja.
''Bintang itu indah,berkilau,bertaburan tak terhitung dan berada di
langit yang tinggi hingga tak ada yang dapat melampauinya.Bahkan
tingginya gunung sekalipun tak dapat mengalahkanya.Keindahan dan
gemerlapnya dapat di nikmati setiap manusia yang ada di bumi,begitulah
wujud cinta ku ayahanda...seperti bintang,agar semua rakyat ku dapat
menikmati indahnya cinta ku''.Kata anak ke dua menjelaskan.
''Hmm..bagus,niat mu sangat mulia.Tapi..bagaimana mungkin rakyat mu
bisa merasakan cinta mu,bisakah kau bersikap adil?''.Tanya sang raja.
''Maksud ayahanda?''.Tanya anak kedua tak mengerti.
''Begini..bintang itu tinggi,terlalu tinggi hingga tak
terjangkau.Lalu..bagaimana kau bisa berlaku adil pada rakyat mu jika
untuk menemui mu saja mereka tak bisa..?''.Tanya raja.

Anak ke dua pun terdiam tanpa bisa menjawab.Lalu sang raja pun ganti
melanjutkan bertanya pada si bungsu,anak terahirnya.
Raja pun mengutarakan pertanyaan yang sama seperti yang di tanyakan
pada ke dua kakaknya.

''Cinta ku pada rakyat ku seperti garam ayahanda..''.Jawab si bungsu.
''Hmm..kenapa garam?Bukankah garam adalah sesuatu hal yang
remeh?Kenapa tak memilih bulan atau matahari yang lebih
besar,indah,dan bersinar?''.Tanya raja.
''Begini ayahanda...setiap hari hamba menghabiskan waktu untuk
berkeliling negri dan membaur dengan rakyat,bahkan hamba di ajari
membuat garam oleh mereka.Mungkin..garam adalah hal yang sepele dan
tak bernilai,tapi garam adalah hal yang di butuhkan oleh semua
orang.Karena garam adalah hal yang tak terlalu berharga,hingga membuat
semua kalangan bisa mendapatkanya dengan mudah,bahkan jika membelipun
,Garam bisa di dapat dengan harga yang cukup murah.Garam ada di
manapun,hingga tak terlalu sulit untuk menemukanya''.Kata si bungsu
menjelaskan.

Raja terdiam mendengar penjelasan si bungsu.Setelah lama di
tunggu,raja tetap tak menemukan sangkalan untuk si bungsu.
Dan ahirnya raja memutuskan bahwa si bungsulah yang akan menggantikan tahtanya.
Dan kedua kakaknya pun menerima keputusan raja dengan bijak dan lapang dada...


Nah adek-adek..hikmah yang bisa di ambil adalah..

Jangan suka meremehkan hal yang sepele dan sederhana.
Karena terkadang..suatu hal yang sepele dan sederhana itu mempunyai
manfa'at yang lebih besar dan lebih di butuhkan.. (^_^)

KETIKA si KANCIL MAKAN SINGA

Pada suatu hari si kancil sedang berjalan melewati padang rumput yang luas.
Dia bosan dengan suasana hutan dan ingin mencari udara segar.
Suasana padang rumput yang luas dan terbuka memberi suasana baru bagi fikiran kancil yang sedang penat.

Di sana kancil banyak bertemu kawan-kawan baru yang selama ini jarang
dia temui di dalam hutan. Ada banteng,kudanil,jerapah,rusa,dan masih banyak hewan-hewan lainya
yang hidupnya di alam terbuka.

Tak terasa hari sudah mulai sore,si kancil pun berniat pulang ke
rumahnya di dalam hutan.
Di sepanjang jalan kancil bernyanyi riang untuk mengisi waktu dan
mengusir jenuhnya perjalanan,karena perjalanan ke rumah bukanlah jarak yang dekat.

Hari itu si kancil mendapat banyak pengalaman baru dan teman-teman baru,hingga membuat kancil merasa gembira akan kunjunganya kali ini. Tapi sungguh sial bagi si kancil,ketika dia sampai di pinggir hutan dia bertemu dengan singa.

Tanpa menunggu aba-aba,dengan reflek si kancil berlari untuk menjauh
dan menyelamatkan diri masuk ke dalam hutan.
Tentu saja singa tak tinggal diam,dia pun mengejar kancil dan
mengikutinya masuk ke dalam hutan.
Tapi karena singa biasa hidup dan berburu di area padang rumput,dia
sedikit kualahan mengejar kancil di dalam hutan.
Banyaknya semak dan akar membuat singa sedikit terhambat,tapi
sebaliknya bagi kancil.Karena biasa hidup dalam hutan,dia tahu benar
seluk beluk hutan itu. Hingga si kancil tak kesulitan untuk berlari dengan bebas.

Akhirnya tibalah si kancil pada sebuah kolam yang sangat jernih,hingga
dia bisa bercermin di atasnya.
Karena rasa lelah setelah berlari,si kancil pun beristirahat di situ.

''Ah..istirahat dulu.Mungkin singa itu sudah tak mengejar ku lagi.Dia
tak terbiasa masuk hutan,mungkin dia sudah menyerah lalu kembali ke
padang rumput''.Gumam kancil dengan nafas ngos-ngosan.

Tapi baru beberapa saat kancil beristirahat,tiba-tiba singa itu datang.

"Hai mahluk kecil,mau lari kemana lagi kau.Kau ini makanan jenis
apa?Banteng bukan,karena kau tak punya tanduk.Rusa juga bukan,karena
ukuran tubuh mu
terlalu kecil untuk ukuran rusa.Tapi tak apa lah..aku sedang
lapar,paling tidak kau bisa sedikit mengganjal perut
ku. hahaha..ggrrrrrr''.Kata singa sambil menggeram.

Tentu saja si kancil terkejut dengan kedatangan singa yang
tiba-tiba,kancil sama sekali tidak siap.
Tapi kancil teringat dengan air kolam tadi,dan kini dia punya ide
untuk mengusir singa itu.

''Hai singa..kau tak kenal aku?Sungguh nyali mu besar sekali berani
mengikuti ku sampai tempat ku ini,sudah bosan hidup kau?''.Kata si
kancil menggertak.

Mendengar ucapan kancil,singa pun terkejut.Rasa penasaran muncul di
benaknya,karena baru kali ini ada mahluk sekecil si kancil berani
menggertaknya.

''Kurang ajar..!!Berani sekali mahluk kecil seperti mu mengancam
aku.Kau tak kenal siapa aku?Aku adalah raja hutan penguasa padang
rumput..''.Kata singa geram.
''Hah..aku kasihan kepada mu.Kau sangat bodoh sekali.Aku tadi lari
bukan karena aku takut pada mu,tapi aku memang sengaja memancing mu ke
sini...tempat makan favorit ku''.Kata si kancil dengan tenang.
''Kasihan?Bodoh?Tempat makan?Apa maksud mu?''.Tanya singa
penasaran,mulai timbul rasa takut di hatinya.
''Maksud ku..kau tertipu dengan penampilan ku.Banyak sudah singa-singa
seperti mu mati ku makan.Mereka tertipu dengan tubuh kecil ku,dan
mengejar ku sampai tempat ini.Tapi sial bagi mereka..bukanya aku yang
mereka makan,malah sebaliknya mereka yang ku makan''.Kata kancil
meyakinkan.
''Hah..kau bohong..!! Binatang kecil seperti mu pasti hanya bersiasat
untuk menipu ku,agar kau tak jadi ku makan.. ''.kata singa.
''Aku tak bohong,aku hanya kasihan saja pada mu.Tapi karena aku sedang
baik hati,aku beri kau kesempatan.Aku memakan singa-singa yang lain
dan mengumpulkan kepala mereka di dalam lubang itu''.Kata kancil
menunjuk ke arah kolam.
''kau ku beri satu kesempatan untuk membuktikan sendiri,tengoklah ke
dalam lubang itu.Maka kau akan melihat kepala singa di dalamnya..tapi
jangan lama-lama,keburu kesabaran ku hilang''.Kata si kancil lagi.

Karena penasaran,singa pun menengok ke arah kolam.
Dan ketika singa itu melihat ke dalam kolam,dia melihat pantulan dari
dirinya sendiri.
Tapi karena dia hanya menjulurkan kepalanya saja untuk melihat ke
dalam kolam,maka dia hanya melihat kepalanya saja.
Sehingga dia mengira bahwa kepala singa yang ada di dalam kolam itu
adalah korban-Korban si kancil seperti kata si kancil.
Kontan saja singa itu berlari ketakutan menuju ke arah padang
rumput,meninggalkan si kancil yang hanya bisa tertawa geli melihat
singa yang ternyata bisa juga termakan tipu dayanya.
Nah adek-adek yang manis,hikmah yang bisa kita petik adalah..

Tak selamanya yang kuat itu selalu menang,karena banyak kejadian yang
membuktikan...kekuatan selalu kalah melawan akal.
Jadi..belajarlah menggunakan kecerdasan dan akal dari pada otot,karena
dengan akal...kalian bisa menemukan solusi tanpa harus menggunakan
kekerasan..oke? hehehe.. ''^_^''

KISAH HERCULES DAN ANJING NERAKA

Kisah hercules adalah salah satu kisah yang melegenda di antara kisah-kisah kerajaan yunani kuno.Hercules di ceritakan sebagai manusia peranakan dewa zeus.Ibunya adalah seorang manusia sedangkan ayahnya adalah pimpinan dari para dewa,yaitu dewa petir zeus.

Walaupun hercules lahir sebagai manusia,dia juga mewarisi kekuatan para dewa karena darah keturunan ayahnya, dia mempunyai kelebihan yaitu mempunyai kekuatan yang sangat besar diatas manusia normal.

Karena kesalahanya di masa lalu, hercules di hukum para dewa untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh raja Eurytheus, pamannya sendiri. Raja eurytheus sangat membenci hercules karena takut hercules akan merebut tahtanya. Maka raja Euretheus memanfaatkan hukuman hercules dengan memberi nya tugas-tugas yang sangat berat dan berbahaya,dengan harapan hercules akan binasa.

Tapi raja Eurytheus harus selalu menelan kekecewaan,sudah 9 tugas yang di laksanakan hercules semua berhasildengan baik. Dari menangkap babi hutan erymanthus yang berukuran raksasa dan hobi memakan manusia. Menangkap ceryneia rusa bertanduk emas dan berkuku perak yang dapatlari secepat angin. Mengusir burung raksasa yang memiliki paruh,sayap,serta bulu dari tembaga yang tajam seperti anak panah. Dan masih banyak petualangan yang telah di lalui hercules,hingga pada ahirnya tinggal satu tugas terahir.

"Hercules keponakan ku, kau telah berhasil memenuhi semua permintaan ku. Ikat pinggang Hyppolita dan apel emas jupiter yang di jaga oleh para hesperides pun telah berhasil kau persembahkan pada ku. Sekarang tinggal tugas terahir dari ku yang harus kau lakukan..". Kata raja Eurytheus pada hercules.

"Sekarang tugas apa yang harus aku lakukan paman?".Tanya hercules. "Aku ingin sekali melihat anjing penjaga gerbang neraka,Cerberus yang di miliki pluto. Aku ingin kau menangkap dan membawa anjing cerberus itu dan membawanya ke hadapan ku". Kata Eurytheus.Dia tahu bahwa ini adalah tugas yang sangat mustahil dan hercules pasti akan binasa.

Sedang cerberus sendiri adalah anjing raksasa berkepala tiga dan dapat menyemburkan api,jika satu kepala di potong maka akan tumbuh dua kepala dari bekas potongan tadi.Maka tak heran jika anjing ini layak di jadikan penjaga gerbang neraka,kerajaan dewa pluto. Tapi hercules menyanggupi permintaan pamanya yang mustahil ini.


Hercules pun pergi ke kerajaan dewa pluto untuk meminta izin meminjam dan membawa cerberus bersamanya.Karena tak pantas tentunya jika dia mengambil peliharaan seorang dewa tanpa meminta izin,itu adalah suatu hal yang sangat lancang.
Karena sikap hercules yang rendah hati,dewa pluto pun memberi izin pada hercules.
Tapi syaratnya hercules harus menangkapnya sendiri tanpa membawa senjata apapun alias tangan kosong.Dan hercules menyanggupinya.


Hercules pun pergi menuju gerbang neraka di mana ciberus berada.
Pertarungan sengit terjadi.Ciberus yang berukuran raksasa dan selslu menyemburkan lidah api membuat hercules kualahan,apa lagi dia harus melawanya dengan tangan kosong.
Hingga pada suatu waktu hercules dapat melompat menaiki punggung cerberus dan menangkap pangkal leher ketiga kapala cerberus,tentu saja cerberus meronta dan berusaha melepaskan diri.
Tapi cengkeraman hercules yang sangat kuatmembuat perlawanan cerberus sia-sia dan ahirnya menyerah pada hercules.
Lalu cerberus pun mengikuti hercules dengan patuh dan pergi menghadap raja Eurytheus.
Melihat cerberus yang datang bersama hercules,raja Eurytheus pun menjadi sangat ketakutan dan bersembunyi di balik kursi tahtanya.

"Bawa pergi binatang itu hercules..!! Pergi lah..kini kau bebas,tugas mu telah usai.Segera singkirkan binatang menyeramkan itu dari hadapan ku..!!".Teriak raja Eurytheus ketakutan.

Ahirnya tugas hercules pun usai,dia mengembalikan cerberus pada pluto.
Kemudian setelah itu hercules pergi mengembara,berkeliling dunia melakukan petualangan-petualangan yang mengagumkan dan menyelamatkan siapa pun yang butuh pertolongan...


Nah adek-adek ku yang manis,hikmah yang bisa di ambil dari kisah ini  adalah...
Jadilah orang yang rendah hati,karena sifat rendah hati akan membuat orang lain menghargai mu.Contohlah sifat rendah hati hercules,meski dia memiliki kekuatan yang luar biasa,dia selalu rendah hati dan menolong pada sesama..
Oke adek-adek?
Hehehe...   "^_^"d

PETUALANGAN SINBAD DI PULAU MISTERIUS



Kisah tentang Sinbad si pelaut adalah salah satu kisah yang terkenal di antara kisah-kisah 1001 malam.Konon kisah Sinbad ini terjadi pada masa pemerintahan sultan harun arrasyid di negri bagdad.Sinbad adalah anak seorang pedagang besar di masa itu yang sangat kaya raya.Sewaktu Sinbad masih kecil,ayahnya meninggal dunia,sehingga dia mewarisi semua harta kekayaan ayahnya yang sangat banyak dan berlimpah.

Karena usianya yang masih sangat muda di waaktu itu,dia pun menggunakan hartanya untuk sekedar bersenang-senang dan berfoya-foya.Lambat laun harta kekayaan yang dia miliki pun semakin habis,hanya tersisa beberapa rumah dan beberapa bidang tanah.Untungnya Sinbad mulai menyadari kesalahanya,sebelum semuanya hartanya habis dia pun berniat untuk bekerja dan mulai meninggalkan kehidupan berfoya-foya.

Dia pun menjual semua harta yang dia miliki dan berniat untuk pergi berdagang.Setelah terkumpul uang sebanyak 3000 dirham,dia pun berangkat ke kota basrah.Dari kota basrah…Sinbad ikut berlayar pada sebuah kapal.Sinbad berlayar berhari-hari,singgah dari pulau ke pulau untuk melakukan pertukaran dan jual beli.

Hingga pada suatu hari tibalah Sinbad pada sebuah pulau yang sangat indah, di situ kapten berlabuh, membuang sauh, dan mengeluarkan papan untuk mendarat. Para penumpang yang terdiri dari para pedagang pun turun ke pulau itu. Ada yang mencuci, ada yang memasak, dan ada juga yang sekedar berjalan-jalan melihat pemandangan sekeliling pulau. Dan Sinbad adalah salah satu yang ikut berkeliling. Pulau itu memang sangat indah,butiran pasir putih mengelilingi sekitar pantai,dan pohon-pohon yang hijau tumbuh di atas pulau. Membuat decak kagum bagi tiap orang yang melihatnya.

Tapi belum berapa lama mereka berkeliling,tiba-tiba terdengar kapten kapal berteriak.
“hai kalian semua…cepat naik ke kapal!! Pulau yang kalian singgahi ini akan segera tenggelam..segera selamatkan diri kalian..!!!”.Teriak kapten dari atas kapal.
Ternyata benar,pulau yang di singgahi Sinbad itu tiba-tiba bergerak.Semakin lama-semakin tenggelam.

Para awak dan penumpang kapal pun berlarian naik ke atas kapal. Mereka membawa sebagian barang berharga yang sempat mereka bawa,sedangkan orang-orang yang jauh dari kapal tak seberuntung mereka.Karena tak sempat menjangkau kapal,mereka pun tenggelam bersama pulau itu.
Ternyata pulau itu bukanlah sebuah pulau seperti yang mereka kira.Tapi pulau itu adalah punggung sebuah ikan paus yang sangat besar,karena lama berdiam hingga terbungkus pasir dan pohon-pohon tumbuh di atasnya.Karena panas api yang di nyalakan para pedagang untuk memasak di atas ikan itu,membuat ikan itu terbangun dan bergerak.Hingga membuat semua yang ada di atasnya ikut tenggelam bersamanya.

Tapi Allah berkehendak lain,ketika Sinbad sudah hampir tenggelam…ada papan yang biasa di gunakan untuk mencuci yang hanyut di depanya.Segera dia menjangkau papan itu dan berpegang erat padanya.Sedang kapal yang tadi dia tumpangi telah berlayar menjauh.Sinbad berusaha berteriak memanggil,tapi karena suasana malam yang gelap dan suara gemuruh pulau yang tenggelam membuat suaranya tak dapat di dengar oleh kapten kapal.Ahirnya Sinbad pun mulai mengayuh dengan tanganya,dia terayun ombak ke kanan dan e kiri tanpa daya.Tapi Sinbad masih bersyukur,karena nasibnya lebih beruntung dari pada teman-temanya yang tenggelam karena tak sempat menyelamatkan diri.

Setelah sehari semalam lamanya dia terombang ambing di lautan,ahirnya kerena bantuan angin dan gelombang Sinbad terdampar di sebuah pulau.Sinbad segera merangkak ke pinggir pantai,kakinya telah bengkak dan mati rasa.Terlihat ada bekas gigitan–gigitan ikan di sekitar kakinya.Dengan tenaga yang tersisa,Sinbad terus merangkak mencapai ke atas daratan.Setelah dia sampai di bawah sebuah pohon,Sinbad pun beristirahat di situ.Karena rasa lelah dan tenaga yang terkuras,ahirnya Sinbad pun pingsan di bawah pohon itu.Dia pingsan hampir sehari lamanya,setelah dia sadar…dia pun mencari makanan dan minuman untuk memulihkan tenaganya.Karena kakinya masih bengkak,dia pun berkeliling pulau dengan merangkak dan kadang menyeret kakinya.Untungnya pualau itu di penuhi pohon-pohon yang berbuah lebat.

Jadi Sinbad tak terlalu kesulitan untuk mencari makanan,sedangkan untuk minum Sinbad cukup minum dari air sungai yang mengalir dengan jernih di sekitar pulau.Sinbad hidup dengan keadaan begini selama beberapa hari.Setelah keadaanya pulih,Sinbad pun berjalan berkeliling pulau.sewaktu dia tiba di pinggir pantai,dia melihat ada seekor kuda yang sangat indah di ikat di pantai itu.
Karena rasa penasaran,Sinbad pun menghampiri kuda itu.Karena terkejut dengan kedatangan Sinbad,kuda itu pun meringkik-ringkik.Tiba-tiba dari kejauhan Sinbad melihat seorang lelaki berlari dengan memukul-mukul perisai besi yang dia bawa dengan pedangnya.Tapi setelah melihat Sinbad yang ada di samping kudanya,pria itu menghentikan perbuatanya dan kemudian menghampiri Sinbad.

“Ku kira tadi tuan adalah kuda laut,maka saya memukul-mukul tampeng dengan pedang untuk mengusirnya.Tapi ternyata tak seperti dugaan saya…kalau boleh tahu,siapakah tuan ini dan bagai mana bisa sampai di tempat ini?”.Tanya lelaki itu kepada Sinbad.

Lalu Sinbad pun menceritakan keadaan yang telah menimpa dirinya dari awal sampai ahirnya dia sampai di tempat itu.Lelaki itu pun mendengarkan semua cerita Sinbad dengan rasa kagum dan heran dengan apa yang telah di alami Sinbad.

“Masya allah….sungguh maha besar allah yang telah menyelamatkan tuan dari bahaya yang membinasakan itu..”.Kata lelaki itu.

Lalu lelaki itu pun mulai bercerita,bahwa dia adalah salah satu orang yang tersebar di pulau ini.
Dia adalah salah satu pelayan perawat kuda raja mihrajain.Setiap bulan enam pada bulan purnama,dia dan kawan-kawanya datang ke pulau itu dengan membawa kuda-kuda betina terbaik.Lalu kuda-kuda itu akan di ikat di pantai kemudian mereka akan bersembunyi,setelah malam tiba..kuda laut jantan yang gagah dan besar akan keluar dan mendatangi kuda-kuda yang mereka ikat untuk kawin.Setelah kuda laut itu selesai,dia akan berusaha membawa serta kuda betina agar mau ikut bersamanya.Tapi karena posisinya di ikat,tentu saja kuda betina itu hanya bisa meringkik-ringkik saja.

Dan di saat mereka mendengar ringkikan kuda,maka mereka akan berlari menghampiri dengan memukul-mukul tameng dengan pedangnya untuk menakut-nakuti kuda laut agar pergi menjauh.
Dan kuda betina yang telah di kawini oleh kuda laut tadi akan di bawa pulang kembali ke negri mereka dan melahirkan anak kuda yang baik dan berharga sangat mahal.Ahirnya Sinbad pun ikut menumpang kapal dan pergi ke negri mereka.Sinbad pun di hadapkan kepada raja mihrajain dan menceritakan semua kisah yang di alaminya.Raja mihrajain pun terkagum-kagum dan menaruh simpati pada nasib yang menimpa Sinbad.Ahirnya Sinbad pun di angkat oleh raja mihrajain sebagai pengawas pelabuhan,siapa tahu dia bisa bertemu dengan kapal yang membawa barang-barang daganganya.

Sudah hampir satu bulan Sinbad menjadi pengawas pelabuhan,dia hampir putus asa untuk bisa menemukan kapal yang membawanya dulu.Hingga pada suatu hari ada sebuah kapal yang singgah di pelabuhan,seperti biasa Sinbad melakukan tugasnya sebagi pengawas pelabuahn mengecek barang-barang apa saja yang di bawa kapal itu.Sinbad pun menemui kapten kapal untuk menemaninya mengawasi tiap barang yang di keluarkan dari kapal.

“Apakah hanya itu saja? Tak ada lagi barang yang ada di dalam kapal?”.Tanya Sinbad.
“Tidak…masih ada beberapa barang lagi di dalam kapal.Tapi barang itu adalah milik seorang saudagar yang berlayar bersama kami tapi dia tenggelam karena musibah yang menimpa rombongan kami.Jadi kami bermaksud mengembalikan barang-barang itu pada keluarganya yang ada di bagdad”.Jawab kapten kapal itu menjelaskan.
“Memangnya siapa nama saudagar yang tenggelam itu?”.Tanya Sinbad penasaran.
“Namanya adalah Sinbad..”.Jawab sang kapten.

Mendengar jawaban kapten,Sinbad pun terkejut.Dia pun mulai menyelidik dan memperhatikan wajah si kapten dengan seksama.Ternyata kapten itu adalah pemimpin kapal yang dulu pernah dia naiki.
“wahai kapten..akulah orang yang tuan maksud..aku lah Sinbad…”.Kata Sinbad.
“Ah…kau tidak mungkin dia.kau hanya orang yang mengaku-ngaku jadi dirinya setelah mendengar barang berharga yang telah aku ceritakan.Kau hanya orang yang ingin mengembil harta itu tanpa hak..”.Kata kapten dengan tegas.

Lalu Sinbad pun menjelaskan kisahnya pada si kapten,dari tiap barang apa saja yang dia bawa dikapal,tentang masalahnya dengan si kapten yang hanya di ketahuai dirinya dan kapten untuk meyakinkan si kapten.
Setelah mendengar semua cerita dari Sinbad dan melihat wajah Sinbad dengan seksama,ahirnya si kapten pun mengenali Sinbad dan mempercayainya.Lalu si kapten pun mengajak Sinbad masuk ke kapal untuk memeriksa barang-barangnya,dan ternyata barang-barangnya tetap utuh tanpa kurang suatu apapun.

Lalu Sinbad pun mengajak kapten kapal menemui raja dengan membawa barang-barang berharganya sebagai hadiah untuk membalas kebaikan raja.Dan karena Sinbad sangat di percaya dan di sayang oleh raja,raja pun membalas hadiah Sinbad dengan lebih banyak hadiah-hadiah yang sangat berharga.Lalu sinbad pun berpamitan pada raja untuk ikut kembali berlayar,dengan berat hati sang raja pun melepas kepergian Sinbad.

Dalam perjalanan pulang,Sinbad menjual semua barang-barang hadiah dari raja dan mendapatkan untung yang sangat banyak.Hingga Sinbad pulang membawa harta benda yang banyak.Dan ahirnya Sinbad menjadi seorang saudagar kaya dan terkenal di bagdad…
 Tapi…petualangan Sinbad masih berlanjut,tapi mungkin di sambung lagi di lain kesempatan..  “^_^”

Nah adek-adek yang manis,hikmah yang bisa di ambil adalah…
Jika kita bersikap jujur,maka di mana pun kita berada kita akan di percaya dan mudah dalam mencari pertolongan..

NOTE: Assalamu’alaikum sobat semua..ini adalah posting pertama saya di kampung halaman.Al hamdu lillah saya tiba di kampung dengan selamat dan lancar dalam perjalanan,tentunya dengan bantuan do’a dari sobat semua.Saya ucapkan terima kasih.hehehe..
Ini adalah cerita dari koleksi buku-buku yang saya punya,cerita Sinbad ini terdiri dari beberapa kisah petualangan yang nantinya akan saya sambung lagi karena tak mungkin saya tulis dalam satu posting.
Dan do’akan saja agar saya bisa membeli buku-buku lainya agar bisa saya share di sini untuk memperkaya koleksi cerita dalam blog ini.Yah kita saling mendo’akan saja lah agar rizki kita sama-sama lancar dan saling member manfa'at satu sama lain.Dulu saya punya banyak koleksi buku-buku yang bisa di bilang limited edition karena saya sangat hobi membaca,tapi semenjak saya tingal merantau buku-buku saya banyak yang hilang karena tak terawat.Hingga hanya tersisa dua buku saja.Yah insya allah jika bulan depan saya di izinkan mendapat rizki payout dari kliksaya,saya kan coba mencari koleksi cerita dan dongeng yang baru lagi.Tapi kalau bulan ini kayaknya belum deh sob..hehehe...
Akhirul kalam wassalamu’alaikum wr.wb..   "^_^"

MOHON MA'AF DAN MINTA DO'A

Assalamu'alaikum sobat negri dongeng semua..
Gimana kabarnya? Sehat? Yah..insya allah pada sehat semua ya,lancar rizki,dan di beri panjang umur..amiin..! :)

Posting singkat ini saya buat untuk menyatakan permintaan ma'af pada sobat semua.
Mungkin dari beberapa waktu yang lalu,sobat melihat tampilan blog sederhana ini telah berubah,dan saya jadi jarang update.
Yang paling terlihat jelas tak enak di pandang mata adalah adanya iklan yang bisa terbilang nyeleneh.hehehe..
Maksud saya,iklan yang tidak relevan dengan isi content.
Perlu saya sampaikan,bahwa blog sederhana ini telah di banned oleh adsense.
Alasanya..katanya blog saya mengandung unsur kekerasan dan content copy paste.
Kecewa? Yah..jujur saja saya sangat kecewa. Karena saya rasa isi konten blog saya jauh dari kata tawuran dan juga saya tulis sendiri.
Tapi mungkin ada sebagian konten saya yang di copas oleh sebagian pembaca dengan tanpa menyertakan link sumber,hingga membuat di index oleh google sebagai artikel yang sama persis dan di cap blog copas. Jadi karena alasan di atas,konten blog ini saya block agar tak bisa di copy..saya minta ma'af untuk hal ini.
Yang kedua..karena adsense tak lagi bisa saya pasang,jadi saya pasang iklan dari kliksaya.com.
Sehingga mayoritas iklan yang muncul tidak relevan bahkan terlalu dewasa untuk blog anak-anak ini. Saya minta ma'af juga untuk hal ini..
Tapi sebagaimana yang sobat tau,sebagai pengganti adsense ppc lokal ini tentu tak seberapa. Dari 5000-9000 pageview perhari,rata-rata hanya menghasilkan rp2000 saja. Maklum..di samping karena iklan yang kurang relevan..isi iklanya pun tak semenarik adsense.
Jadi saya tambahkan iklan chitika dan luminate(pada gambar) sebagai iklan pendukung.
Yah..harapan saya,agar perubahan tampilan pada blog ini tidak terlalu mengganggu sobat.
Saya hanya berusaha mencari biaya koneksi internet bulanan agar bisa terus update blog ini,dan itu semua hanya bisa saya dapat lewat memasang iklan. Dari pada ngemis..betul pa tidak? Hehehe..
Dan sekali lagi saya minta ma'af untuk itu..

Dan yang terahir saya mohon do'a. Insya allah besok saya mau pulang kampung setelah sekian lama terdampar di tanah rantau. Do'akan saya agar selamat sampai rumah untuk bertemu ibu dan adik-adik saya..

Cukup sekian posting singkat ini saya tulis,wassalamu'alaikum wr.wb

CARA MENIKMATI HIDUP

Sore itu gerimis mulai turun. Mendung gelap yang bergelantung mulai siang tadi tak kuasa lagi di bendung oleh sang langit. Ahirnya..mendung itupun tertumpah menjadi tetes-tetes air,dan semakin lama semakin deras.

Terlihat seorang petani berlari-lari kecil menghindari hujan. Dia,isteri,dan seorang anaknya terlihat bergandengan dengan membawa sepucuk daun pisang sebagai pelindung dari terpaan hujan. Mereka sedang menuju rumah untuk pulang.
Ketika mereka sampai pada jalan raya,petani melihat petani lain yang yang akan pulang juga. Dengan menaiki sepeda tua,petani itu membonceng anak dan juga isterinya.
Melihat itu,lalu berkatalah petani pertama dalam hati..
"Beruntung sekali orang itu.Andai saja aku juga punya sepeda,aku tak harus mengajak anak dan isteri ku berlari-lari di tengah hujan begini".

Hujan turun semakin deras,dan petani yang menaiki sepeda itupun berusaha mengayuh sepedanya semakin cepat.
Tiba-tiba,dia di salip oleh sepeda motor. Ternyata itu adalah tetangganya yang baru saja pulang dari undangan,dia di temani isterinya memacu motor secepat mungkin agar bisa cepat sampai ke rumah.
Lalu petani kedua ini pun berkata dalam hati..
"Alangkah beruntungnya orang itu bisa punya motor,andai aku juga punya satu..pasti aku dan keluarga ku bisa cepat sampai ke rumah. Tidak harus menguras tenaga mengayuh sepeda tua yang jelek ini..".

Dan cerita pun terus berlanjut.. Hujan yang semakin deras membuat jarak pandang tak bisa jauh,pengendara sepeda motor itu pun mengurangi laju sepeda motornya.
Pakaian yang basah kuyup membuatnya menggigil menahan dingin.
Lalu dia pun berpapasan dengan sebuah mobil mewah yang berjalan santai dalam lebatnya hujan. Seakan dinginya hujan yang menusuk tak mempan menembus ke dalam mobil itu.
Lalu berkatalah pengendara motor itu dalam hati...
"Aiihh..beruntungnya orang itu. Punya mobil yang mewah sekali.
Andai aku juga punya mobil seperti dia,mungkin aku tak harus basah kuyup begini. Bisa duduk santai di dalam mobil yang hangat".gumamnya dalam hati.

Waktu terus berjalan,suasana sore hari yang di tambah dengan lebatnya hujan membuat waktu gelap semakin cepat.
Mobil itu berjalan dengan santai menembus genangan-genangan air di atas jalan beraspal.
Pengendara mobil itu adalah pengusaha sukses,dia baru saja dari surabaya.
Dan sekarang sedang dalam perjalanan pulang menuju jakarta. Jalanan antara surabaya-semarang seolah menjadi hiburan tersendiri baginya. Karena banyak desa dan persawahan yang menjadi pemandangan langka,yang tak mungkin ada di tanah ibu kota.

Ketika sedang asik menikmati pemandangan yang di lewatinya,lelaki itu melihat seorang petani dan keluarganya sedang berlari-lari di tengah hujan. Dengan sepucuk daun pisang yang mereka gunakan untuk berteduh,senyum dan rasa bahagia terlihat jelas menghiasi wajah mereka. Dan ternyata yang di lihat sang pengusaha adalah keluarga petani pertama tadi.
Lalu sang pengusaha pun berkata dalam hati...

"Alangkah beruntungnya nasib mereka,walau hidup sederhana tapi bahagia berkumpul dengan keluarga.
Tidak seperti aku..pengusaha sukses dan kaya,tapi keluarga tercerai berai. Buat apa hidup kaya kalau tak bahagia..?
Andai hidup bisa di tukar,aku rela menukar semua harta ku dengan keluarga yang sederhana tapi bahagia seperti mereka..".bisiknya dalam hati.
Dan ternyata lelaki itu adalah seorang pengusaha sukses dan kaya raya.
Tetapi dia bercerai dengan isterinya dan anaknya selalu keluar rumah mengikuti pergaulan ibu kota karena merasa tak bahagia karena perpisahan orang tuanya.
Karena merasa kurang mendapat kasih sayang,anaknya terbawa pada kehidupan jalanan dan ahirnya masuk penjara karena kasus narkoba.

Nah adek-adek ku yang manis dan sobat-sobat ku semua.
Kisah di atas banyak mengandung pelajaran bagi kita.

Sifat manusia itu memang serakah,itu sudah menjadi kodrat.
Ketika kita memiliki sesuatu,kita ingin memiliki hal yang lebih dari yang kita miliki saat ini.
Bahkan tak jarang kita iri dengan apa yang di miliki orang lain.
Tapi..bukankah allah itu maha adil?
Walaupun manusia mempunyai kodrat nafsu serakah,bukankah kita masih bisa mengubahnya.
Kalau menghilangkan memang tak mungkin,tapi kita bisa mengendalikan nafsu itu dan mengarahkanya ke arah yang lebih positif.
Semisal serakah dalam melakukan kebaikan misalnya,dan iri ketika orang lain mendapat pahala dan kita ingin dapat juga misalnya..hehehe... "^_^"

Yakinlah bahwa allah itu maha adil,DIA memberi hal yang SAMA pada tiap mahluk ciptaanya.
Mungkin tidak dalam wujud yang serupa,tapi intinya..tiap masing-masing dari kita di beri kekurangan dan kelebihan.
Maka tugas kita untuk belajar mensyukuri tiap hal yang kita miliki.
Jangan suka melihat kelebihan orang yang tak kita miliki,tapi belajarlah mensyukuri kelebihan kita yang tak di miliki orang lain.
Maka..ketika kita bisa menyelami diri sendiri dan mensyukuri apa yang kita dapat,maka itu adalah langkah awal untuk menemukan CARA MENIKMATI HIDUP.
Oke? Hehehe.. "^_^"d

KANG SANTRI DAN SAYUR AJAIB

Kang santri dan sayur ajaib
Jum'at pagi yang cerah di lingkungan pesantren,para santri sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hari jum'at adalah hari yang paling di tunggu-tunggu selama seminggu.
Hari spesial di mana tak ada kegiatan mengaji dan waktu untuk mengibur diri.

Ada yang main sepak bola di lapangan pesantren,ada yang sibuk menghafal kitab,ada nyuci baju,dan ada juga yang mengisi waktu dengan nongkrong di depan komplek pesantren sambil bercanda.

Di depan komplek C kamar nomer 6,kang bahlul dkk terlihat sedang sibuk mengiris sayuran. Mereka sedang masak lauk buat sarapan. Kelompok di bagi dua grup. Grup 1 yang terdiri dari kamso,ikhsan,dan wahab bagian memasak nasi.

Mereka sudah terlebih dahulu meluncur ke dapur.
Sedang grup 2 yang terdiri dari kang bahlul,badrun,udin,dan soleh
bagian memasak sayur dan lauk. Anggota grup 2 lebih banyak karena
pekerjaanya memang lebih ribet.

Buat kalangan santri cowok memasak memang termasuk kategori pekerjaan
paling ruwet,pekerjaan yang mestinya bisa di lakukan SATU orang cewek
harus di lakukan dengan sistem gotong royong..
Maklum lah...namanya juga cowok,memasak itu bukan bidang
aslinya..betul? Hehehe....


Setelah sibuk dari tadi iris sana,iris sini,ulek kanan,ulek
kiri..ahirnya bumbu dan sayur yang akan di masak sudah siap.
Kang bahlul dkk pun segera meluncur ke dapur menyusul kloter pertama.

Wajan,tungku,dan nampan pun segera di siapkan.
Dan acara memasak pun di mulai,dengan di iringi sedikit canda tawa
untuk mengisi waktu menunggu sayur matang.

Wajan,tungku,dan nampan pun segera di siapkan.
Dan acara memasak pun di mulai,dengan di iringi sedikit canda tawa
untuk mengisi waktu menunggu sayur matang.

Tak berapa lama,tiba-tiba terdengar pengumuman dari masjid. Kang balul
dkk pun mendengarkan pengumuman itu dengan seksama.

"Assalamu'alaikum wr.wb... Di beritahukan pada semua santri,nanti
tepat pukul 8 di harapkan semua berkumpul.
Akan ada ziarah makam bersama. Bagi yang tidak ikut atau datang
telat,akan mendapat "ta'jir". Demikian pengumuman saya sampaikan.
Wassalamu'alaikum wr.wb..".

Kang bahlul dkk yang mendengar pengumuman itupun segera melihat jam.

" wah..sudah jam 7:45,tinggal 15 menit lagi brow...ayo cepet-cepet
masaknya. Nanti kita gak sempat sarapan lho..". Kata kang bahlul.
" wah...sip kang,sebentar lagi juga mateng..tapi coba sampean icipi
dulu,apa sudah enak belum". Kata soleh.

Kang bahlul pun mengambil sedikit untuk di icip,ternyata rasanya
hambar karena tadi lupa ngasih garam.

" wah...kurang asin ini. Gak ada rasanya,pasti tadi lupa di kasih
garam. Mana waktu sudah mepet banget lagi...
Eh din udin,kamu lari ke kamar sebentar,ambil garam yang ada di
plastik di atas tempat sabun. Cepet ya,soalnya waktu sudah mepet..".
Pinta kang bahlul.

" Baik kang...". Kata si udin yang masih tergolong santri junior
sambil berlari ke kamar.
Sampai di kamar,si udin segera menuju tempat garam sesuai petunjuk.
Ada dua kantong plastik berwarna putih di situ,karena buru-buru
langsung saja dia ambil salah satu tanpa sempat memeriksanya.
Kemudian si udin segera berlari lagi menuju dapur.
Melihat udin berlari dari kejauhan,kang bahlul pun berteriak..

"Din...cepet din...!! Ini sayurnya sudah hampir matang..". Teriak kang bahlul.


Si udin pun mempercepat larinya,setelah sampai...dengan nafas senin
kamis dia langsung menumpahkan isi bungkusan yang dia ambil tadi ke
dalam wajan.
Langsung saja kang bahlul mengaduknya agar meresap sempurna ke dalam masakan.

Tapi keajaiban terjadi...
Kang bahlul dkk terkejut karena sayur yang di aduk kang bahlul jadi berbusa.
Bahkan busanya sampai keluar memenuhi wajan.

"Lho..ini tadi yang kamu ambil apa din?".Tanya kang bahlul bingung.

"Sesuai reques kang,plastik putih di atas tempat sabun...". Jawab udin
tanpa ada rasa salah.

"Tapi kok bisa berbusa gini...kamu yakin gak salah ambil?".Tanya kang
bahlul memastikan.

"100% yakin kang..plastik putih di atas tempat sabun". Jawab udin mantab.

Melihat kehebohan yang terjadi di grup 2,anggota grup 1 pun datang
untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Nah...ahirnya masalahnya clear setelah si kamso cerita,kalau tadi pagi
sehabis subuh dia nyuci. Dan sisa deterjen dia bungkus plastik dan di
taruh di atas tempat sabun. Tepat di sebelah bungkusan garam.
Jadi ceritanya si udin salah ngambil. Tapi mau nyalahin siapa juga?
Baik kang bahlul ataupun udin gak tau kalau si kamso juga naruh
bungkusan sabun di situ.
Jadi terpaksa....pagi itu kang bahlul dkk harus makan nasi putih saja.
Sedangkan sayurnya gak lagi bisa di makan,karena telah menjadi sayur
ajaib yang berbusa...hehehe

Nah adek-adek,hikmah yang bisa kita petik adalah...

Jangan suka terburu-buru dalam melakukan suatu pekerjaan.
Karena hasilnya pasti akan kurang maksimal dan rawan dengan berbagai
kesalahan..oke? Hehehe... :D

DONGENG si KANCIL DAN KUDA YANG ANGKUH

Mendung masih bergelanyut manja di kolong langit. Pucuk-pucuk dedaunan
masih basah membekas sisa-sisa hujan bagai butiran mutiara.
Sore itu si kancil berjalan di perbatasan hutan. Dia dalam perjalanan
pulang setelah seharian berkeliling hutan menikmati rumput-rumput yang
segar.
Dari kejauhan si kancil melihat kuda yang berlari dengan kencang.
Helai-helai bulu bak rambut yang tumbuh di bagian atas lehernya
tergerai tersapu angin,membuat kuda itu tampak sangat gagah dan
menakjubkan.
Kuda itu terus berlari menghampiri si kancil. Dengan kencangnya dia
melewati si kancil dan menginjak kubangan air di dekat si kancil
hingga air itu muncrat mengenai si kancil yang terkejut.

"Hai kuda..!! Hati-hati kalu berlari. Lihat jalan dong...!!". Teriak kancil.

Merasa dirinya di tegur,kuda itu pun berhenti dan menghampiri si kancil.
"Memangnya kenapa? Ini kan jalan umum,jadi bebas dong!". Kata si kuda membantah.
"Iya.. Tapi lihat-lihat juga pengguna jalan yang lain. Jangan
cepat-cepat kalau lari,ini kan bukan jalan punya nenek moyang mu..".
Kata si kancil sedikit jengkel.
"Lho..memangnya apa urusan mu? Aku mau lari kencang atau tidak,itu kan
hak ku. Paling-paling kau cuma iri karena tak bisa lari secepat aku.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa akulah hewan tercepat di seluruh hutan
ini,bahkan harimau dan singa pun tak sanggup mengalahkan
ku..hahaha..". Kata kuda dengan sombongnya.

Merasa dirinya di hina,si kancil pun merasa tertantang. Lalu timbulah
niat nekat di fikiranya...

"Wah..siapa bilang aku akan kalah oleh mu? Kalau kau memang
berani,bagai mana kalau kita adakan lomba lari buat pembuktian".
Tantang si kancil.
"Wah...baik. Siapa takut? Sudah pasti aku yang akan menang..hahaha
Kapan dan di mana tempatnya? Silah kan kamu yang pilih..". Kata si
kuda semakin angkuh.
"Besok sore..di bukit tengah hutan. Siapa yang bisa lebih dulu sampai
di atas bukit,dialah pemenangnya..". Jawab kancil.
"Baik..sampai ketemu besok sore. Dasar kancil pecundang..hahaha...".
Kata kuda sambil berlari meninggalkan kancil.

Esoknya pagi-pagi sekali kancil sudah datang ke bukit. Dia berlatih
dan berusaha mempelajari medan perlombaan.
Sedangkan si kuda seharian tidur dengan bermalas-malasan.
Dia tidak berlatih karena sudah yakin dengan kecepatan yang dia
miliki,dia pasti yang akan jadi pemenangnya.


Ahirnya waktu sorepun tiba. Si kuda datang dengan membawa serta
teman-temanya,tujuanya untuk mengejek kancil ketika dia menang nanti.
Dan teman-teman kancil pun juga datang,mereka ingin memberi dukungan
dan semangat untuk si kancil agar berusaha dan tak gampang menyerah.

Perlombaan pun ahirnya di mulai. Dengan kecepatan yang dia miliki,si
kuda memimpin pada awal pertandingan.
Tapi ketika sampai di tengah perjalanan,keadaan mulai berubah.
Jalanan hutan yang penuh ranting pohon dan semak belukar membuat si
kuda kesulitan berlari,hingga larinya jadi melambat.
Sedangkan si kancil yang telah tau medan karena giat berlatih tak
merasa kesulitan sama sekali.

Dengan tubuhnya yang kecil tapi gesit dan lincah,si kancil dapat
menghindari ranting dan menerobos semak belukar dengan mudah.
Dan ahirnya si kancil dapat memenangkan lomba itu karena kegigihan dan
semangatnya untuk berlatih.
Sedangkan si kuda yang tau bahwa dirinya kalah oleh si kancil,hanya
dapat tertunduk dan merasa sangat malu pada kata-kata sesumbarnya
sendiri.
Dan mulai saat itu,si kuda tak berani menyombongkan diri lagi...


Nah adek-adek yang manis,hikmah yang dapat kita petik adalah...


Jangan pernah merasa sombong dan merasa cukup dengan apa yang kita bisa.
Sehebat apapun dan sepintar apapun kita dalam suatu hal,jangan pernah
malas dan berhenti untuk terus belajar.
Karena keberhasilan itu harus di raih dengan usaha dan kerja
keras,bukan di dapat dengan instan...
Jadi...jangan pernah lupa untuk tetap belajar ya.
Apa lagi kalau pas lagi ada ujian,walau kamu udah merasa pintar...tak
akan menjamin kamu tak akan gagal tanpa adanya belajar. Oke..?
Hehehe... "^_^"

KISAH SANTRI DAN PENJAHAT

Pada suatu pagi yang cerah di pesantren,kang bahlul terlihat sedang
asik mencuci nampan.
Dia baru saja selesai memasak dan bersiap untuk sarapan. Hari ini
adalah hari jum'at,di mana para santri libur mengaji.
Tapi ketika sedang asik dengan kesibukanya,tiba-tiba si badrun teman
kang bahlul datang. Dengan berlari kecil dan nafas agak ngos-ngosan
dia menemui kang bahlul.

"kang...di panggil abah..".kata badrun.
"wah...tumben abah manggil aku. Emangnya ada apa drun?". Tanya kang
bahlul penasaran.
"waduh...gak tau juga aku kang. Yang penting sampean segera temui abah
saja langsung".
"ok drun,tapi tunggu bentar ya. Aku mau sarapan dulu,nanggung sudah
nyuci nampan;.
"Terserah sampean aja lah kang,yang penting amanat abah sudah saya sampaikan".
"sip drun,makasih ya...".
"sama-sama kang,kalau gitu saya pamit dulu ya kang. Mau nyuci
baju.wassalamu'alaikum..".kata badrun berpamitan.
"wa'alaikum salam...".jawab kang bahlul.

Setelah selesai sarapan,kang bahlul pun menghadap pak kyai atau biasa
di panggil para santri dengan abah.
Setelah mengucapkan salam,kang bahlul pun di persilahkan duduk. Dan
abah pun menjelaskan alasan dia di panggil.

"Begini lul,ini kan hari libur.Aku mau nyuruh kamu pergi ke kota
sebentar,buat beli cangkul sama sabit di pasar.Soalnya besok mau
panen".kata abah.
Kang bahlul pun menyambutnya dengan antusias.
Setelah menyanggupi,kang bahlul pun pamit undur diri dan ke kamar
untuk ganti baju.
Sungguh suatu momen yang langka santri bisa keluar pesantren,apa lagi
turun ke kota.Kang bahlul pun berdandan dengan necis.Pakai baju
keren,rambut berminyak kelimis,tak lupa pakai jaket kulit
kesayangan,tapi ya...tetep pakai sarung dan peci.Maklum...itu kan yang
menunjukan jati diri santri...hehehe...

Singkat cerita...setelah sampai di kota kang bahlul pun segera menuju
ke tempat tujuan.Setelah membeli beberapa cangkul dan parang,kang
bahlul pun langsung cabut.
Tapi karena rada malu membawa cangkul dan parang karena penampilanya
sudah necis,ahirnya muncul ide nyeleneh di otak kang bahlul.
Jadi..parang dan cangkul dia sembunyikan di balik bajunya.Parang dia
ikat di kedua tangan sedankan cangkul dia selipkan di perut dan di
gantungkan di leher dengan tali.Kemudian dia tutupi dengan jaketnya..

"nah...kalau gini kan sudah aman..".fikir kang bahlul.

Tapi...Waktu kang bahlul mau berjalan pulang,dia di hadang oleh dua
orang preman.Kang bahlul di palak oleh kedua preman itu,tapi karena
memang tak punya uang kang bahlul pun tak mau memberi.
Merasa korbanya melawan,tiba-tiba salah satu preman mengeluarkan pisau
dan berusaha menusuk kang bahlul.
Karena terkejut dan ketakutan,kang bahlul hanya bisa memejamkan mata
dengan spontan.Karena tak bisa apa-apa,kang bahlul sudah pasrah pada
takdir.
Tapi ketika pisau itu mengenai perut kang bahlul,gantian premanya yang
terkejut.Karena pisau yang dia tusukan tak mampu menembus tubuh kang
bahlul.
Dia coba menusuk berkali-kali,tapi tiap pisau itu mengenai perut kang
bahlul...yang terdengar hanya suara..ting...! Ting...!
Seperti besi yang beradu.
Melihat kenyataan itu,nyali para preman pun mulai menciut.Tanpa
menunggu aba-aba keduanya pun mulai berlari meninggalkan kang bahlul
yang masih terpejam dengan tubuh gemetar karena ketakutan.


Tanpa di sengaja,ternyata ada seorang warga yang melihat kejadian itu.
"Wah...edan...ternyata anak santri itu kebal..".Fikir orang itu.

Ketika kang bahlul membuka mata,dia hanya bisa melongo keheranan
karena dua preman yang tadi menghadangnya sudah hilang.
Dengan wajah heran bercampur bingung karena dia tak tau apa yang
sebenarnya terjadi,kang bahlul pun meneruskan perjalanan pulang ke
pesantren.Sesampainya di pesantren,dia langsung menemui abah dan
menyerahkan cangkul dan parang yang tadi dia beli.Kemudian kang balul
ke kamar,mandi,dan berangkat solat jum'at seperti tak pernah mengalami
kejadian apa-apa.


Tapi kehebohan terjadi di luar area pesantren.
Berita dengan cepat tersebar dan membuat warga gempar.
Karena tersebar berita bahwa para santri itu kebal senjata,jadi jangan
macam-macam dengan mereka.
Dan mulai saat itu,tak pernah ada lagi yang berani mengganggu para santri.
Karena title "kebal" yang di sandangnya...hehehe..

Hikmah dari kisah ini adalah...
Cuma sekedar cerita humor dan nilai positive yang dapat di ambil
adalah,apapun yang menimpa kalian...jangan pernah lupa untuk
berdo'a,bertawakal,dan bersabar.Karena ada kalanya pertolongan allah
bisa datang dari hal yang sama sekali tak kita duga... :)
Back to top