RAJA KENA BATUNYA


Siang itu..abu nawas duduk termenung di depan rumahnya yang berantakan.
Wajahnya terlihat muram,seperti sedang berfikir keras.
Dia baru saja mendengar cerita dari isterinya.
Bahwa tadi pagi pengawal-pengawal istana mendatangi rumah mereka.
Mereka menggali dan memporak porandakan seisi rumah abu nawas,tentunya atas titah dari baginda raja.

Gara-garanya..baginda raja semalam bermimpi.
Bahwa di bawah rumah abu nawas terpendam banyak harta emas dan permata.
Tapi setelah para pengawal menggali di tiap sudut rumah sampai sangat dalam,mereka tak menemukan apapun.
Ahirnya merekapun pergi tanpa ada permintaan ma'af dari baginda raja,apa lagi ganti rugi.
Dan ulah baginda raja ini membuat abu nawas geram dan memeras otak untuk mencari cara membalasnya.

Lama abu nawas berfikir..tapi dia tetap belum menemukan cara yang tepat.
Terdengar suara istrinya memanggil abu nawas untuk makan,tapi rasa jengkel pada baginda membuat nafsu makanya hilang.

Tapi demi memenuhi panggilan isterinya,abu nawas pun berjalan masuk rumah dengan malas.

Dia melihat makanan di meja yang di tutup dengan kain.
Dia pun membuka kain itu...tapi belum sempat dia makan,banyak sekali lalat-lalat yang mulai mengrubungi makananya.

Tiba-tiba wajah abu nawas berseri-seri.
Sepertinya dia telah menemukan sebuah ide.

Abu nawaspun lalu membungkus makanan yang di kerubungi lalat itu dengan kain,dan dia juga membawa sebatang besi.
Isterinya hanya bisa melihat tingkah abu nawas dengan heran.


"Wahai isteri ku..aku mau pergi dulu..".abu nawas berpamitan.
"Hendak pergi kemana engkau suami ku".tanya isterinya penasaran.
"Membalas dendam pada raja".jawab abu nawas riang kemudian berlalu pergi.

Sesampainya di istana,abu nawas langsung menghadap pada raja.
Waktu itu bertepatan para menteri dan penasehat sedang berkumpul untuk membahas sesuatu.

"Ada keperluan apa kau menghadap ku abu nawas?".
"Ampun paduka raja,hamba ingin mengadu untuk menuntut keadilan".kata abu nawas sopan.
"Utarakan masalah mu abu nawas..!!".pinta baginda raja.
"Ampun baginda..hamba hanya ingin meminta keadilan tentang tamu-tamu yang masuk rumah hamba,dan memakan makanan hamba tanpa izin".abu nawas memulai penjelasanya.
"Wah..sungguh lancang sekali tamu itu..!!
Lalu..keadilan bagaimana yang ingin kau minta abu nawas?".tanya baginda raja lagi.
"Hamba hanya ingin minta surat izin tertulis agar bebas memukul tamu itu dimanapun dia berada,sebagai balasan atas kelancanganya".pinta abu nawas.

Ahirnya baginda rajapun menulis izin tertulis,bahwa dia boleh memukul tamu itu di manapun berada sebagai hukuman atas kelancanganya.
Setelah menerima surat itu,wajah abu nawaspun tersenyum senang sambil menyimpan surat itu di balik bajunya.

"Tapi sebelumnya aku ingin tau hai abu nawas..siapakah tamu yang berani selancang itu di rumah mu?".

"Tamu yang ini baginda..".kata abu nawas sambil membuka bungkusan yang dia bawa.

Tentu saja lalat-lalat yang dari tadi di bungkusnya bersama makanan terbang dan hinggap di seluruh penjuru ruang istana itu.

"Nah itu tamunya baginda..".sambil menunjuk lalat yang berterbangan.
Tanpa menunggu aba-aba,abu nawaspun langsung mengambil batang besi yang tadi dia bawa dan mulai mengejar lalat-lalat itu.

Dia memukut tempat di manapun lalat itu hinggap.
Di atas guci,tempayan,patung,pot,dan perabotan istana.
Dia memukul semuanya sampai pecah dan hancur berantakan tanpa rasa sungkan.
Hampir setengah isi istana porak poranda karena ulahnya.

Melihat ulah abu nawas itu,tentu saja membuat baginda raja geram.
Tapi baginda raja tidak bisa berbuat apa-apa karena abu nawas telah mengantongi izin tertulis yang dia buat dan di saksikan oleh para pejabat-pejabat istana.

Setelah puas menghancurkan sebagian besar isi istana,abu nawas pun berpamitan untuk pulang.
Wajahnya terlihat puas dan lega,karena dia telah berhasil membalas perbuatan raja.

Sepulang abu nawas,sang raja hanya bisa termenung.
Dia mulai sadar bahwa perbuatanya yang semena-mena adalah salah.
Dan dia sendiri yang kini menerima akibatnya.
Kini dia sadar,kalau abu nawas yang terkenal lucu dan konyol,bisa berubah garang dan ganas ketika merasa di usik.

Dan sepanjang perjalanan abu nawas senyum-senyum sendiri atas ulahnya.
Dia tak sabar untuk segera sampai rumah,dan menceritakan kisahnya ini pada isterinya.

Ditulis Oleh : Anonymous ~ Dongeng dan cerita anak

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul RAJA KENA BATUNYA yang ditulis oleh Kumpulan Cerita Dan Dongeng Anak yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kumpulan Cerita Dan Dongeng Anak

0 comments:

Post a Comment

Back to top